Berbakti kepada kedua orang tua merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap anak. Tak sekadar bersikap hormat dan patuh, tetapi kita juga dianjurkan untuk selalu mendoakan kedua orang tua.
Doa kedua orang tua yang kerap dipanjatkan adalah doa Rabighfirli waliwalidayya. Begini tulisan rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira Arab dan artinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbakti kepada orang tua atau birrul walidain merupakan sebuah kewajiban yang langsung diperintahkan oleh Allah SWT.
Saking pentingnya berbakti kepada orang tua, perintah tersebut berkali-kali disebut dalam beberapa ayat Al Quran, seperti pada QS Al Isra ayat 23 dan QS Al Ankabut ayat 8.
Berbakti dimaknai sebagai menaati orang tua selama hal tersebut bukan maksiat dan bertentangan dengan ajaran Allah. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al Ankabut ayat 8.
Berbakti harus dilakukan dalam setiap lini kehidupan, tetapi tidak untuk urusan tauhid. Allah dengan tegas menyerukan agar tidak mematuhi perintah orang tua jika mereka memaksa untuk mempersekutukan Allah.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Wa washshainal-insana biwalidaihi husna, wa in jahadaka litusyrika bi ma laisa laka bihi 'ilmun fa la tuthi'huma, ilayya marji'ukum fa unabbi'ukum bima kuntum ta'malun.
Artinya: "Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS Al-Ankabut ayat 8).
Sementara pada QS Al Isra ayat 23, Allah memerintahkan kepada umat manusia untuk berbakti sepenuhnya kepada kedua orang tua dan dilarang untuk menyakitinya termasuk dalam bentuk ucapan. Jangankan membentaknya, berkata 'ah' saja kita tidak diperkenankan.
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Wa qada rabbuka alla ta'budu illa iyyahu wa bil-walidaini ihsana, ima yabluganna 'indakal kibara ahaduhuma au kilahuma fala taqul lahuma uffiw wa la tanhar huaa wa qul lahuma qaulan karima.
Artinya: "Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS Al Isra ayat 23).
Bahasa Arab tidak bisa ditulis dengan sembarangan. Hal ini dikarenakan jika terdapat satu kesalahan huruf atau tanda baca, maka dapat mengubah makna yang terkandung di dalam bacaan tersebut.
Merujuk NU Online, berikut tulisan Arab Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira yang benar dan makna yang terkandung di dalamnya.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Rabbighfir li, wa li walidayya, warham huma kama rabbayani shaghira.
Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecilku."
Maknanya doa tersebut adalah permohonan kepada Allah SWT agar mengampuni dosa yang diperbuat oleh kedua orang tua, serta menyayangi mereka seperti kasih sayang mereka ke buah hatinya yang tidak pernah putus.
Demikian tulisan Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira Arab yang benar dan artinya.
(ahd/fef)