Memahami 4 Rukun I'tikaf serta Tata Cara Mengerjakannya

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Mar 2025 04:15 WIB
Dalam pelaksanaannya, i'tikaf memiliki rukun-rukun yang harus dipenuhi agar ibadah ini sah dan diterima. Simak rukun itikaf dan tata caranya.
Dalam pelaksanaannya, i'tikaf memiliki rukun-rukun yang harus dipenuhi agar ibadah ini sah dan diterima. Simak rukun itikaf dan tata caranya. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

I'tikaf adalah ibadah yang dianjurkan terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Ibadah ini menjadi sarana bagi umat muslim untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam pelaksanaannya, i'tikaf memiliki rukun-rukun yang harus dipenuhi agar ibadah ini sah dan diterima. Simak rukun i'tikaf serta hal-hal yang berkaitan dengannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut buku Itikaf Penting dan Perlu oleh Dr. Ahmad Abdurrazaq Al-Kubaisi, dalam bahasa Arab, kata "i'tikaf" berasal dari akar kata "akafa" yang memiliki arti menetap, mengurung diri, atau terhalang.

Ketika kata ini dikaitkan dengan kata "an al-amr", maka menjadi "akafahu an al-amr" yang berarti mencegah.

Sebaliknya, jika dikaitkan dengan kata "ala", maka menjadi "akafa 'ala al-amr" yang berarti menepati.

Secara istilah, i'tikaf merujuk pada kegiatan berdiam diri di dalam masjid dengan niat tertentu.

Tujuan dari itikaf sendiri untuk beribadah semata-mata kepada Allah SWT dengan melakukan berbagai ibadah yang terkait di dalam masjid.


Rukun i'tikaf

Mengutip NU Online, pada umumnya para ulama menyepakati bahwa dalam ibadah i'tikaf terdapat empat rukun yang harus dipenuhi. Berikut penjelasan empat rukun i'tikaf.

1. Niat

Seperti ibadah lainnya, niat i'tikaf dapat diucapkan dalam hati. Berikut bacaan niat i'tikaf yang bisa dilafalkan:


نَوَيْتُ الْاِعْتِكَافَ فِي هَذَا المَسْجِدِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul I'tikafa fii haadzal masjidi sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat i'tikaf di masjid ini, sunah karena Allah ta'ala."


2. Berdiam diri

Untuk melakukan i'tikaf, seseorang harus tinggal atau berdiam di masjid minimal selama waktu yang telah ditentukan, yaitu lebih dari tumakninah.

Artinya, i'tikaf tidak hanya berarti berdiam selama beberapa saat saja, tetapi harus memiliki durasi yang lebih lama, bisa itu sehari semalam atau dalam beberapa jam.


3. Dilaksanakan di masjid

Menurut mazhab Syafi'i, i'tikaf hanya sah dilakukan di masjid. Masjid jami menjadi tempat yang diutamakan karena dapat menampung lebih banyak orang dan memudahkan pelaksanaan sholat.

Ketika beri'tikaf di masjid, muslim dapat memperbanyak dzikir, bertasbih, sholat, membaca Al Quran, berdoa, bermuhasabah diri, dan amalan lainnya yang bisa membuat merasa dekat dengan Allah.


4. Orang yang beri'tikaf

Orang yang beri'tikaf harus beragama Islam, waras, dan dalam keadaan suci dari hadas besar.

I'tikaf tidak sah jika dilakukan oleh orang kafir, orang dengan gangguan jiwa, atau orang yang sedang hadas besar.


Tata cara i'tikaf di masjid

Saat memulai i'tikaf di masjid, penting untuk membaca niat terlebih dahulu. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan tata cara i'tikaf berikut.

  • Memulai dengan sholat sunah dan sholat wajib
  • Membaca Al-Quran
  • Memperbanyak bertasbih, bertahmid, dan bertakbir
  • Memperbanyak istighfar
  • Membaca sholawat nabi
  • Memperbanyak doa-doa dengan khusyuk dan tafakur

Dengan mengikuti rukun i'tikaf beserta tata caranya, Anda dapat memaksimalkan waktu i'tikaf di masjid dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat.

(gas/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER