Apakah Boleh Puasa Asyura Saja tapi Tidak Puasa Tasua? Ini Hukumnya

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 10:00 WIB
Puasa Tasua dan Asyura adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Apakah boleh puasa Asyura saja tapi tidak puasa Tasua? Ini hukumnya.
Ilustrasi. Puasa Tasua dan Asyura adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Apakah boleh puasa Asyura saja tapi tidak puasa Tasua? Ini hukumnya. (iStockphoto/Drazen Zigic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menyambut bulan Muharram, umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak beribadah kepada Allah Swt. Selain ibadah wajib, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah.

Puasa Tasua dan Asyura merupakan dua ibadah sunnah yang dikerjakan berturut-turut di bulan Muharram. Namun, apakah boleh puasa Asyura saja tapi tidak puasa Tasua?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjalankan puasa sunnah pada hari Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa. Di antaranya adalah dihapuskannya dosa setahun yang lalu. Hal ini terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim:

سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab, 'Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu'." (HR Muslim, No: 1977)

Ketentuan puasa Asyura tanpa puasa Tasua

Apakah boleh puasa Asyura saja tapi tidak puasa Tasua? Dilansir dari NU Online, berdasarkan mazhab Syafi'I, menjalankan puasa Asyura saja tanpa puasa puasa sehari sebelum atau sesudahnya (puasa Tasua) hukumnya diperbolehkan. Hal ini berdasarkan penjelasan di dalam kitab Al Umm

وفي الأم لا بأس أن يفرده (أي لا بأس أن يصوم العاشر وحده

Artinya: "Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja."

Meskipun puasa Tasua sangat dianjurkan bagi umat Islam agar membedakan tata cara ibadahnya dengan umat agama lain, tapi tidak menjadi sebuah masalah jika umat Nabi Muhammad Saw menjalankan ibadah puasa Asyura saja.

Selain itu, pada saat menjalankan puasa Asyura saja tanpa puasa Tasua juga bukan berarti pula seorang muslim otomatis sama dengan kaum Yahudi.

Hal ini karena anjuran untuk melaksanakan puasa Tasua ini hanya bersifat penyempurnaan bagi ibadah sunnah di bulan Muharram.

Perintah puasa Tasua dan Asyura

Latar belakang anjuran menjalankan ibadah puasa Tasua adalah agar umat muslim berbeda dari kaum Yahudi di masa itu. Hal ini dikarenakan pada saat itu kaum Yahudi juga menjalankan ibadah puasa di tanggal 10 Muharram.

Rasulullah kemudian memerintahkan agar umat muslim juga menjalankan puasa pada tanggal 9 dan 11 Muharram atau puasa Tasua.

Perintah untuk menjalankan puasa Tasua sebelum puasa Asyura ini berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari sahabat Abdullah ibnu Abbas. Pada saat itu Rasulullah memerintahkan umatnya untuk berpuasa di hari ke-9.

عن عَبْد اللهِ بْن عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Dari Abdullah Ibnu Abbas Ra berkata: "Ketika Rasulullah Saw ‎berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para sahabat juga berpuasa, mereka ‎bertanya: 'Wahai Rasulullah, hari Asyura itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang ‎Yahudi dan Nasrani'. Kemudian Rasulullah Saw bersabda: 'Kalau demikian, Insya Allah tahun depan ‎kita berpuasa juga pada hari yang kesembilan'. Abdullah Ibnu Abbas melanjutkan ceritanya: 'Tetapi ‎sebelum datang tahun depan yang dimaksud, Rasulullah Saw telah wafat'." (HR Muslim, Nomor Hadits 1134).

Dalil tentang perintah untuk menjalankan ibadah puasa Tasua ini juga terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra.

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'. (HR Ahmad)

Itulah jawaban apakah boleh puasa Asyura saja tapi tidak puasa Tasua. Jawabannya adalah diperbolehkan. Hal ini karena anjuran untuk melaksanakan puasa Tasua ini hanya bersifat penyempurna bagi ibadah sunnah di bulan Muharram.

(ahd/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER