Kesalahan umum yang harus dihindari saat daftar beasiswa mesti diketahui sejak awal. Tujuannya agar kamu dapat meminimalkan kekeliruan sekecil mungkin.
Pasalnya, mendaftar beasiswa bukanlah perkara yang mudah dan sederhana. Kamu harus melengkapi berbagai persyaratan dan ketentuan dengan baik yang jumlahnya tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persyaratan atau dokumen yang harus disiapkan juga biasanya akan memakan waktu yang lama. Jika abai terhadap satu ketentuan saja, kamu mungkin tak akan lolos beasiswa yang sudah diincar sejak lama.
Padahal, bisa saja kesalahan yang dibuat terbilang remeh dan mungkin hanya disebabkan kurang teliti.
Demi menghindari kondisi tersebut, berikut kesalahan umum yang harus dihindari saat daftar beasiswa.
Menunda-nunda hingga mendekati batas akhir pendaftaran menjadi kesalahan umum yang harus dihindari saat daftar beasiswa.
Namun sayangnya, kondisi tersebut kerap terjadi. Selain membuat kamu terburu-buru, risiko terlewatnya detail penting pun meningkat.
Lebih buruk lagi, bisa saja terjadi kendala teknis seperti gangguan koneksi internet atau server error di saat-saat terakhir.
Maka itu, usahakan mendaftar beasiswa jauh-jauh hari dari tenggat yang ditentukan. Anda pun bisa melakukan pengecekan ulang secara menyeluruh bila mendaftarnya tidak terlalu mepet.
Setiap program beasiswa memiliki persyaratan yang berbeda-beda. Kesalahan sekecil apa pun, seperti format dokumen yang tidak sesuai atau lupa menyertakan berkas pendukung, bisa membuatmu langsung gugur.
Maka itu, bacalah ketentuan dengan saksama dan siapkan daftar periksa agar tidak ada yang terlewat.
Surat rekomendasi seharusnya berasal dari orang yang benar-benar mengenalmu secara akademik atau profesional. Hindari meminta surat dari orang yang memiliki jabatan tinggi tetapi tidak memahami potensi dan karakter kamu.
Umumnya hal ini terjadi karena kamu terburu-buru ingin mendapatkannya atau surat rekomendasinya "asal ada".
Walau tampak sepele, terkadang surat rekomendasi akan menjadi pertimbangan universitas yang menyediakan beasiswa. Bukan itu saja, surat tersebut juga menjadi validasi bila kamu memang individu yang layak.
Esai menjadi salah satu penentu utama dalam seleksi beasiswa. Banyak pelamar yang gagal karena menulis esai yang terlalu umum atau tidak mampu menggambarkan kedalaman pemahaman.
Sebagai solusi, cobalah untuk meluangkan waktu untuk riset tentang penyelenggara beasiswa, visi misi mereka, serta bagaimana kamu bisa berkontribusi. Esai yang kuat idealnya esai yang personal, jujur, dan berbobot.
Mengutip buku Taklukan Wawancara Beasiswa (2020), terkadang seseorang yang mengikuti seleksi wawancara untuk beasiswa merasa terlalu bersemangat.
Kondisi itu tak jarang membuat persiapan beasiswa jadi tak optimal karena kamu kurang teliti atau terlampau percaya diri.
Padahal, fase wawancara sangat penting dan menentukan. Oleh karenanya, meski kamu sedang diselimuti rasa senang, usahakan untuk menyiapkan sesi wawancara dengan baik, termasuk mempelajari seluk beluk universitas yang bakal memberikan beasiswa.
Selain itu, dalam tahap wawancara usahakan setiap jawaban mempunyai argumen yang solid atau bahkan bisa dilengkapi data pendukung. Hal ini akan membuatmu terlihat melakukan riset dengan baik.
Itulah kesalahan umum yang harus dihindari saat daftar beasiswa. Semoga bermanfaat!
(san/fef)