Mandi tolak bala merupakan tradisi Jawa yang kerap dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah atau yang dikenal dengan Rabu Wekasan.
Apabila hendak melaksanakan tradisi ini, sebelumnya perlu melafalkan bacaan niat mandi tolak bala serta mengetahui kapan waktu pelaksanaannya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan mandi tolak bala di Rabu Wekasan sendiri adalah untuk membersihkan diri dan memohon perlindungan kepada Allah Swt dari berbagai macam bencana.
Dalam tradisi Jawa, Rabu atau Rebo Wekasan diyakini sebagai hari turunnya bala atau bencana. Salah satu upaya untuk mencegah terkena bala adalah dengan melaksanakan amalan, salah satunya adalah mandi tolak bala.
Umat Islam juga dapat mendirikan sejumlah amalan di bulan Safar untuk memperoleh keutamaan, pahala, dan perlindungan dari Allah Swt, seperti membaca doa di awal bulan Safar, mendirikan sholat sunnah, berpuasa, dan bersedekah.
Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, mandi tolak bala merupakan cara membersihkan diri dari jasad dan lahiriah. Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan batin dari hal-hal buruk.
Berikut bacaan niat mandi tolak bala yang dapat dilafalkan sebelum melaksanakannya:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu ghusla lidaf'il balaa-i lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat mandi untuk menolak bala semata-mata karena Allah taala."
Setelah mengetahui bacaan niat mandi tolak bala, selanjutnya adalah mengetahui waktu pelaksanaannya.
Merujuk Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama RI, Rabu Wekasan tahun ini jatuh pada Rabu, 20 Agustus 2025. Tanggal tersebut merupakan hari Rabu terakhir dari bulan Safar.
Mandi tolak bala atau mandi Safar tidak memiliki waktu khusus. Pelaksanaannya dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dengan waktu yang berbeda-beda tergantung pada tradisi setempat.
Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Bengkalis, prosesi upacara mandi Safar dimulai dari pagi hari. Setelah subuh, masyarakat menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.
Sementara itu, ditambahkan dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ritual mandi di bulan Safar ini biasanya dilakukan setelah waktu reubah leuho (selesai Zuhur) hingga menjelang sholat Asar.
Demikian bacaan niat mandi tolak bala dan waktu pelaksanaannya. Semoga bermanfaat.
(juh)