14 Gangguan pada Organ Pencernaan Manusia yang Umum Terjadi

CNN Indonesia
Rabu, 15 Okt 2025 17:20 WIB
Ada berbagai gangguan pada organ pencernaan manusia yang umum terjadi. Hal itu dapat disebabkan oleh infeksi, pola makan, hingga stres.
Ilustrasi. Ada berbagai gangguan pada organ pencernaan manusia yang umum terjadi. Hal itu dapat disebabkan oleh infeksi, pola makan, hingga stres. (iStockphoto/Tharakorn)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Ada berbagai gangguan pada organ pencernaan yang sering dialami manusia, contohnya seperti diare hingga sembelit.

Gangguan-gangguan tersebut dapat disebabkan oleh infeksi, pola makan yang tidak sehat, stres, kurang serat atau cairan, atau masalah struktural pada organ.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem pencernaan merupakan rangkaian organ penting yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, hingga anus.

Organ-organ tersebut bekerja sama untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan membuang sisa yang tidak dibutuhkan tubuh.

Namun, karena menjadi pintu masuk zat dari luar, sistem pencernaan rentan terserang berbagai gangguan dan penyakit. Gangguan ini bisa menurunkan kualitas hidup seseorang, bahkan membahayakan kesehatan jika tidak segera ditangani.

Melansir dari buku Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas XI oleh Nur Risnawati Kusuma dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah beberapa gangguan pada sistem pencernaan manusia.

1. Diare

Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling umum. Kondisinya ditandai dengan buang air besar berkali-kali dengan feses encer.

Penyebab utama diare biasanya adalah infeksi bakteri atau virus dari makanan dan minuman yang tidak higienis. Selain itu, iritasi pada usus besar juga dapat memicu diare.

Jika feses bercampur darah atau nanah, kondisi ini bisa berkembang menjadi disentri, yaitu peradangan usus besar akibat infeksi bakteri Shigella. Jika tidak segera diatasi, diare dapat menyebabkan dehidrasi serius.

2. Gastritis

Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung. Penyakit ini bisa bersifat akut maupun kronis. Gastritis biasanya dipicu oleh tingginya kadar asam lambung, konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, atau penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang.

Gejalanya meliputi nyeri pada perut bagian atas, mual, muntah, hingga rasa penuh setelah makan sedikit. Jika dibiarkan, gastritis dapat berkembang menjadi tukak lambung.

3. Maag

Maag merupakan istilah umum untuk nyeri lambung akibat peningkatan asam lambung. Gejalanya adalah perih pada perut, mual, muntah, perut kembung, serta rasa panas di dada (heartburn).

Penyebab utama maag adalah pola makan tidak teratur, stres, konsumsi makanan pedas atau asam, serta infeksi bakteri Helicobacter pylori. Maag yang kronis bisa sangat mengganggu aktivitas harian jika tidak segera ditangani.

4. Sembelit atau konstipasi

Sembelit adalah gangguan pencernaan yang membuat feses keras dan sulit dikeluarkan. Jika sering terjadi, sembelit dapat menimbulkan komplikasi seperti wasir atau robekan kecil di anus.

Kondisi ini terjadi ketika usus besar menyerap terlalu banyak air, biasanya karena kurang mengonsumsi serat, kurang minum, atau kebiasaan menunda buang air besar.

5. Hemoroid atau wasir

Hemoroid adalah pembengkakan pembuluh darah di area anus atau rektum. Gejalanya berupa nyeri saat buang air besar, gatal, dan terkadang disertai perdarahan.

Hemoroid biasanya dipicu oleh sembelit kronis, kebiasaan mengejan berlebihan, kehamilan, atau obesitas. Meskipun sebagian besar kasus tergolong ringan, hemoroid bisa sangat mengganggu kenyamanan penderita.

6. Parotitis epidemika atau gondongan

Gangguan ini menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis, akibat infeksi virus. Gejalanya berupa pembengkakan di pipi, rasa nyeri, serta demam.

Penyakit ini dapat menular melalui air liur, sehingga sangat mudah menyebar. Parotitis juga dapat menyebabkan komplikasi pada organ lain jika tidak ditangani.

7. Karies gigi atau gigi berlubang

Karies gigi disebabkan oleh bakteri Streptococcus yang mengubah sisa makanan mengandung gula menjadi asam laktat. Asam ini perlahan-lahan merusak email gigi, menimbulkan lubang, dan akhirnya menyebabkan nyeri hebat jika mencapai saraf gigi.

Menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi setelah makan adalah cara terbaik untuk mencegah karies.

8. Apendisitis atau radang usus buntu

Apendisitis adalah peradangan pada umbai cacing atau usus buntu akibat sumbatan sisa makanan. Gejalanya meliputi nyeri hebat di perut kanan bawah, mual, muntah, dan demam. Jika tidak segera dioperasi, usus buntu bisa pecah dan memicu infeksi serius di rongga perut.

9. Tukak lambung

Tukak lambung adalah luka pada dinding lambung, usus halus, atau kerongkongan akibat terkikisnya lapisan pelindung oleh asam lambung.

Gejalanya meliputi nyeri perut, mual, muntah darah, hingga penurunan berat badan. Tukak lambung bisa berbahaya jika menyebabkan perdarahan dalam.

10. Sariawan

Sariawan adalah luka kecil pada rongga mulut yang terasa perih, terutama saat makan. Penyebabnya bisa karena kekurangan vitamin C, kondisi tubuh yang lemah, atau iritasi pada mulut. Meski terlihat sepele, sariawan dapat mengganggu asupan makanan seseorang.

11. Kolik

Kolik adalah rasa nyeri perut yang muncul secara tiba-tiba dan hilang timbul. Penyebabnya bisa karena sumbatan pada usus, saluran empedu, atau saluran kencing. Rasa nyeri biasanya sangat hebat sehingga penderita sulit beraktivitas normal.

12. Malnutrisi

Malnutrisi atau gizi buruk terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Malnutrisi berbahaya karena dapat melemahkan sistem imun dan menghambat pertumbuhan.

Kondisi ini bisa disebabkan pola makan buruk atau gangguan pada enzim pencernaan yang membuat tubuh tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik. 

13. Keracunan makanan

Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri seperti Salmonella. Gejalanya antara lain mual, muntah, diare, hingga demam.

Jika parah, keracunan bisa menyebabkan dehidrasi berat dan membutuhkan perawatan medis segera.

14. Cacingan

Cacingan adalah infeksi parasit pada usus yang sering menyerang anak-anak, meski orang dewasa juga bisa mengalaminya.

Gejalanya berupa perut buncit, nafsu makan menurun, lemas, dan gatal di anus. Infeksi ini biasanya disebabkan kebersihan yang kurang terjaga.

Demikian beberapa gangguan pada sistem pencernaan manusia yang sering terjadi. Dengan mengetahuinya, diharapkan kita dapat lebih menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit.

(juh/sac/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER