7 Fungsi Trakea pada Sistem Pernapasan Manusia

CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2025 11:00 WIB
Trakea merupakan salah satu organ vital yang berperan besar dalam proses pernapasan manusia. Pelajari fungsi trakea pada sistem pernapasan manusia.
Ilustrasi. Trakea merupakan salah satu organ vital yang berperan besar dalam proses pernapasan manusia. Pelajari fungsi trakea pada sistem pernapasan manusia. (iStockphoto/yodiyim)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Trakea merupakan salah satu organ vital yang berperan besar dalam proses pernapasan manusia. Tanpa trakea, udara yang kita hirup tidak akan bisa sampai ke paru-paru untuk dilakukan pertukaran gas.

Fungsi trakea pada sistem pernapasan yakni menjadi jalur utama masuknya oksigen. Selain itu, trakea juga memiliki peran perlindungan terhadap organ pernapasan lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), trakea adalah saluran yang menghubungkan laring dan bronkus.

Trakea memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan lebat 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia.

Trakea dilapisi oleh sel-sel khusus yang mampu menyaring partikel debu, kotoran, hingga mikroorganisme agar tidak masuk ke paru-paru.

Dengan kata lain, fungsi trakea pada sistem pernapasan tidak hanya sebatas membawa udara, tetapi juga menjaga kesehatan paru-paru dari berbagai ancaman luar.

Berikut penjelasan fungsi trakea pada sistem pernapasan, seperti dilansir pada laman Cleveland Clinic dan sumber lainnya.

1. Jalur utama keluar masuk udara

Fungsi trakea pada sistem pernapasan yang paling mendasar adalah sebagai saluran penghubung antara laring dengan bronkus.

Udara yang kita hirup melalui hidung atau mulut akan melewati trakea sebelum akhirnya masuk ke paru-paru. Proses ini juga berlaku sebaliknya saat tubuh mengeluarkan karbon dioksida.

2. Menjaga kestabilan saluran napas

Cincin tulang rawan pada trakea berfungsi menjaga agar saluran udara tidak mudah menyempit atau kolaps. Fleksibilitas tulang rawan ini memungkinkan trakea tetap terbuka meski ada tekanan dari luar, sehingga aliran udara tetap lancar.

3. Menyaring partikel asing

Lapisan mukosa pada trakea menghasilkan lendir atau mukus yang berfungsi sebagai perangkap partikel asing seperti debu, polusi, dan mikroorganisme.

Dengan demikian, paru-paru terlindungi dari masuknya zat berbahaya yang bisa memicu infeksi.

4. Menggerakkan lendir keluar dari saluran pernapasan

Trakea memiliki silia, yaitu rambut-rambut halus mikroskopis yang bergerak secara ritmis untuk mendorong lendir ke arah tenggorokan. Lendir tersebut kemudian dapat dikeluarkan dengan batuk atau ditelan, sehingga saluran napas tetap bersih.

5. Mendukung refleks batuk

Di antara cincin tulang rawan terdapat otot trakealis yang berkontraksi saat tubuh batuk. Kontraksi ini menghasilkan tekanan udara yang kuat untuk mengeluarkan lendir maupun benda asing dari saluran pernapasan.

Inilah mengapa batuk merupakan salah satu mekanisme alami tubuh dalam menjaga kesehatan trakea.

6. Menjadi bagian dari pohon trakeobronkial

Trakea adalah awal dari sistem percabangan saluran udara atau pohon trakeobronkial. Dari trakea, udara dialirkan ke bronkus, kemudian ke bronkiolus, hingga ke alveoli.

Di alveoli inilah pertukaran oksigen dan karbon dioksida berlangsung. Fungsi ini menunjukkan bahwa trakea berperan sebagai gerbang utama menuju proses respirasi seluler.

7. Melindungi organ pernapasan bagian bawah

Dengan perannya dalam menyaring kotoran, mendukung batuk, dan menjaga kestabilan saluran udara, trakea bertindak sebagai garda terdepan yang melindungi paru-paru.

Fungsi trakea pada sistem pernapasan ini sangat krusial agar organ pernapasan bagian bawah tetap sehat dan mampu bekerja optimal.

Nah, itulah fungsi trakea pada sistem pernapasan manusia yang dapat dipelajari. Semoga bermanfaat.

(gas/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER