Apakah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober Libur?

Hari Sumpah Pemuda adalah peringatan nasional yang jatuh pada 28 Oktober. Mungkin banyak yang ingin tahu, apakah Hari Sumpah Pemuda libur? Berikut penjelasannya.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda merupakan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Sebelum ditetapkan sebagai peringatan tahunan, Sumpah Pemuda mempunyai sejarah yang panjang.

Momen bersejarah Sumpah Pemuda inilah yang kemudian diperingati setiap tahun sebagai simbol persatuan dan semangat kebangsaan para generasi muda.

Apakah Hari Sumpah Pemuda libur?

Mengenai apakah Hari Sumpah Pemuda libur? Pemerintah Indonesia menetapkan 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Keputusan ini ditandatangani oleh Presiden Soekarno sebagai bentuk penghargaan terhadap peristiwa bersejarah tersebut.

Dalam Pasal 1 Keppres tersebut ditegaskan bahwa "Hari-hari bersedjarah bagi Nusa dan Bangsa Indonesia yang tersebut di bawah ini dinyatakan sebagai Hari-hari Nasional yang bukan hari libur." Artinya, Hari Sumpah Pemuda diakui sebagai hari nasional, namun tidak termasuk dalam daftar hari libur resmi.

Selain itu, mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, tidak ada penetapan tanggal merah pada Selasa, 28 Oktober 2025. Artinya, kegiatan sekolah, perkantoran, dan layanan publik tetap berjalan seperti biasa.

Sejarah singkat Hari Sumpah Pemuda

Dirangkum berbagai sumber, Sumpah Pemuda lahir dari semangat persatuan para pemuda Indonesia di masa penjajahan Belanda. Saat itu, sejumlah pelajar Indonesia membentuk organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada 1926.

Anggotanya berasal dari berbagai sekolah tinggi seperti STOVIA, THS Bandung, dan RHS Batavia, dengan tujuan menyatukan perjuangan untuk kemerdekaan.

Upaya awal dilakukan melalui Kongres Pemuda I pada 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta. Dalam pertemuan nasional pertama itu, para pemuda membahas strategi melawan penjajahan serta pentingnya peran perempuan, agama, dan bahasa persatuan. Namun, belum ada keputusan besar yang dicapai.

Dua tahun kemudian, semangat itu berlanjut ke Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928 yang digelar di tiga lokasi berbeda di Jakarta. Kongres ini membahas berbagai hal penting, mulai dari pendidikan, hukum adat, hingga semangat nasionalisme dan persatuan bangsa.

Puncaknya terjadi pada 28 Oktober 1928, ketika para peserta kongres mengucapkan Ikrar Sumpah Pemuda:

1. Bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
2. Berbangsa satu, bangsa Indonesia.
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sejak saat itu, tanggal 28 Oktober diperingati setiap tahun sebagai Hari Sumpah Pemuda, simbol persatuan dan tekad para pemuda untuk membangun Indonesia merdeka.

Isi Sumpah Pemuda

Setelah semua pembahasan di Kongres Pemuda II ditetapkan, para pemuda ini sama-sama memperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman.

Lagu tersebut menjadi sesi penutup dari kongres, sekaligus pembuka untuk mendeklarasikan rumusan hasil kongres yang disebut Sumpah Setia atau Sumpah Pemuda.

• Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
• Kedua: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
• Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Demikian penjelasan mengenai apakah Hari Sumpah Pemuda libur. Meskipun tidak menjadi hari libur nasional, tanggal 28 Oktober tetap menjadi momen penting untuk mengenang semangat persatuan para pemuda Indonesia.