Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pelindo II mendapatkan pinjaman US$ 1,25 miliar atau setara Rp 14,6 triliun dari tujuh bank asing untuk membiayai pembangunan pelabuhan di Jakarta dan Kalimantan. Tiga di antaranya bank asal Jepang.
Direktur Utama Pelindo II, Richard J. Lino mengatakan pinjaman ini ditandatangani kemarin dengan sejumlah bank asing. "Kami sudah tandatangani US$ 1,25 miliar pinjaman dari bank-bank asing kemarin, izin dari pemerintah juga sebentar lagi keluar," kata Lino kepada CNNIndonesia, Rabu (6/8).
Bank-bank asing itu antara lain Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Mizuho Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Deutsche Bank, OCBC Singapura, Societe Generale Perancis, dan ANZ Bank.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunga pinjaman tersebut jauh lebih murah dibandingkan pinjaman rupiah yang diperoleh perusahaan tahun lalu dari Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI). Dia memastikan, tidak ada masalah dengan pinjaman dolar kendati nilai tukar rupiah masih belum stabil. Sebab, 30 persen pendapatan Pelindo II berdenominasi dolar.
"Income kami juga ada dalam dolar jadi bisa memitigasi risiko, dan ada natural hedging sehingga bisa well protect," ujar Richard.
Pinjaman ini sebagian besar digunakan untuk membangunan proyek terminal Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Total investasi sebesar US$ 2,5 miliar atau Rp 29,2 triliun. Tambahan kapasitas dari pelabuhan baru mencapai 4,5 juta TEUs pada 2018. Terminal Kalibaru akan dikerjakan bersama perusahaan Jepang Mitsui & Co. Ltd.
Selain pembangunan pelabuhan New Tanjung Priok, Pelindo II juga menyiapkan pembangunan di beberapa daerah salah satunya Kalimantan Barat yang bekerjasama dengan pemerintah provinsi setempat.