TUGAS BARU DIREKSI PERTAMINA

Satu Direktur Baru Pertamina Emban Tugas Dua Direktur Lama

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Nov 2014 12:20 WIB
Mendapat instruksi Jokowi untuk lebih efisien, Pertamina melebur fungsi dua direktorat lama dibawah pimpinan satu orang direktur.
Menteri BUMN Rini M Soemarno (kiri) bersama Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) dan Dirut Pertamini terpilih Dwi Soetjipto (tengah) selaku Direktur Utama PT Pertamina, di Kementrian BUMN, Jakarta, Jumat 28 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Jumat (28/11) kemarin telah mengumumkan empat orang direktur yang akan memimpin PT Pertamina (Persero) sampai 2019 mendatang. Pekerjaan ke-empat orang direktur baru tersebut diperkirakan sangat berat, karena mereka harus mengurus pekerjaan yang sebelumnya ditangani oleh delapan orang direktur.

Perampingan jumlah direktur yang ada di Pertamina merupakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga mengharuskan BUMN minyak dan gas bumi tersebut melebur sejumlah direktorat dibawah pimpinan satu orang direktur.

“Saat ini direksi sedang menata kembali tugas dan wewenang direksi sesuai dengan jumlah anggota direktur yang telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kemarin,” ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir kepada CNN Indonesia, Sabtu (29/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali menjelaskan, gambaran rencana umum pembagian tugas empat orang direktur Pertamina yang baru adalah sebagai berikut:

Pertama, Dwi Soetjipto tidak hanya menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut), tetapi juga bertanggung jawab atas pekerjaan Sumber Daya Manusia dan Umum.

Tugas mantan Dirut PT Semen Indonesia tersebut sebelumnya dijalankan oleh dua orang yaitu Luhur Budi Djatmiko selaku Direktur Umum dan Evita Maryanti Tagor sebagai Direktur Sumber Daya Manusia.

Kedua, Yenny Andayani dipercaya mengurusi bidang usaha Hulu serta Gas dan Power. Tanggung jawab yang dibebankan kepada mantan Dirut PT Donggi Senoro LNG tersebut sebelumnya dipikul bersama oleh Muhamad Husen selaku Direktur Hulu dan Hari Karyuliarto yang menjabat sebagai Direktur Gas.

Ketiga, Ahmad Bambang dipercaya pemerintah untuk mengelola bisnis pengolahan serta pemasaran dan niaga produk-produk Pertamina. Pekerjaan tersebut sebelumnya menjadi tanggung jawab dua orang direktur terdahulu yaitu Chrisna Damayanto sebagai Direktur Pengolahan dan Hanung Budya Yuktianta di posisi Direktur Pemasaran dan Niaga.

Terakhir, urusan Keuangan Pertamina serta Portofolio Investasi dan Manajemen Risiko diserahkan ke tangan Arief Budiman. Mantan bos PT McKinsey Indonesia ini mengambil tugas yang sebelumnya diemban Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko terdahulu Afdal Bahaudin dan Direktur Keuangan terdahulu Andri T. Hidayat.

Keputusan pemerintah untuk mengangkat Direksi Pertamina Periode 2014-2019 tertuang dalam surat keputusan Menteri BUMN Nomor SK-265/MBU/11/2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina tertanggal 28 November 2014.

Usai diumumkan sebagai Dirut baru Pertamina, Dwi Soetjipto mengaku akan menjalankan amanah yang diberikan kepadanya dengan sebaik mungkin meskipun jumlah mitra kerjanya di jajaran Direktur tidak sebanyak sebelumnya.

"Awalnya kan kita diminta untuk efisiensi. Makanya dari delapan direktur menjadi tiga direktur. Kita akan bahas lagi posisi yang pas untuk direksi, besok,” ujar Dwi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER