KREDIBILITAS LEMBAGA

Agus Martowardojo Jawab Kritik Faisal Basri soal Kinerja BI

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 01 Jan 2015 19:27 WIB
Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menjawab kritik Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri soal kredibilitas bank sentral.
Gubernur Bank Indonesia [BI], Agus MartoWardojo di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (20/11). (CNN Indonesia/Noor Aspasia Hasibuan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menolak jika dikatakan lembaga yang dipimpinnya tidak kredibel dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Menurutnya, upaya bank sentral dalam menjaga kepercayaan pasar dan stabilitas makroekonomi telah mendapatkan pengakuan sejumlah lembaga multilateral.

"Kami sayangkan ada pengamat yang mengatakan BI tidak kredibel. Saya juga ingin sampaikan kalau saudara ikuti rating agency Moody's, World Bank, dan IMF dalam melihat perekonomian Indonesia serta kebijakan-kebijakan yang telah BI lakukan, saya rasa kredibilitas itu betul-betul yang kita utamakan," jelas Agus ketika ditemui di gedung Bank Indonesia, Rabu (31/12).

Agus menilai bauran kebijakan makroekonomi BI selama ini berhasil menahan tekanan eksternal sehingga tidak tepat jika dinilai BI tidak kredibel."Memang kita akui tahun 2013 ada capital outflow sebesar US$ 4 miliar akibat tappering off. Tapi BI dan pemerintah segera merespon, kita stabilisasi dan akhirnya Indonesia yang disangka masuk Fragile Five malah dicanangkan sebagai The Guider," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, lanjut Agus, kebijakan moneter bank sentral dengan menaikkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin terbukti berhasil meredam inflasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Kami justru bersyukur di tahun 2014 ini inflasi inti sesuai dengan target, yaitu di kisaran 4,5 plus/minus 1 persen. Selain itu, tahun ini juga dana masuk hingga Rp 200 triliun dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp 180 triliun. Cadangan devisa kita tahun lalu US$ 99 miliar sekarang sudah di atas US$ 100 miliar," tuturnya.

Dia berharap pihak-pihak yang berkomentar miring soal BI dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak menyinggung tugas institusi lain. "Tolong konsentrasi saja pada tugasnya, semoga sukses. Jangan mudah sampaikan pada institusi lain yang ujung-ujungnya hanya membuat keruh" jelasnya.

Sebelumnya, Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri, yang kini menjabat sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, sempat mempertanyakan kredibilitas BI dalam menjaga kestabilan ekonomi Indonesia. Koreksi target pertumbuhan ekonomi sebanyak tujuh kali dinilai sebagai bukti kegagalan bank sentral dalam menjaga stabilitas makroekonomi.  

"BI tidak bisa me-manage apa yang seharusnya di-manage" ujar Faisal Basri ketika mengisi sebuah seminar di Jakarta, Senin (29/12). (ags/ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER