PASAR MODAL

Bursa Saham AS Terus Melemah Imbas Penurunan Harga Minyak

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jan 2015 08:40 WIB
Harga future minyak mentah anjlok ke angka terendah sejak 2009 akibat suplai berlebihan dan berkurangnya permintaan Amerika Serikat.
Seorang pekerja mengalihkan aliran minyak dan gas melalui pipa yang terpasang di platform Central Processing Area (CPA) Lapangan Handil PT Total E&P Indonesia, di kawasan Blok Mahakam, Kalimantan Timur. (ANTARA FOTO/Hermanus Priatna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks S&P 500 mengalami penutupan terburuk sejak tiga bulan terakhir yang dipicu pelemahan saham energi seiring terus menurunnya harga minyak dunia. S&P 500 ditutup melemah 1,99 persen pada Senin lalu, angka ini merupakan penurunan terparah sejak 9 Oktober 2014 lalu.

Seperti dilansir Reuters, S&P 500 telah mengalami pelemahan selama empat hari terakhir dengan rata-rata pelemahan sebesar 1,8 persen. Indeks Dow Jones juga ditutup melemah sebanyak dua persen pada sesi Senin (5/1) kemarin.

Harga future minyak mentah anjlok ke angka terendah sejak 2009 akibat suplai berlebihan dan berkurangnya permintaan Amerika Serikat (AS) akan minyak mentah. Harga future-nya bahkan turun sebanyak lima persen menjadi di bawah US$ 50 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, nilai tukar mata uang euro juga mengalami pelemahan terhadap mata uang dolar sebagai implikasi dari ketidakpastian politik di Yunani dan kekhawatiran akan keluarnya Yunani dari kesepakatan Masyarakat Ekonomi Eropa. Nilai tukar euro terhadap dolar menjadi US$ 1,18605 per dolar menurut acuan Electronic Broking Services, yang merupakan nilai tukar euro terlemah selama sembilan tahun terakhir.

Indeks Dow Jones industrial turun sebesar 331,34 poin atau 1,86 persen ke angka 17.501,65. S&P 500 turun sebesar 37,62 poin atau 1,83 persen ke angka 2.020,58. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite turun sebesar 74,24 poin atau 1,57 persen ke angka 4.652,57.

Sektor energi di S&P 500 ditutup melemah empat persen, dimana angka ini merupakan penurunan terparah sejak 28 November tahun lalu. Secara keseluruhan, sektor ini nilainya menurun hampir sebesar 20 persen pada semester kedua tahun lalu.

Sementara itu di sektor kesehatan, dimana sektor ini merupakan sektor dengan performa terbaik di indeks S&P 500, nilainya juga ikut turun sebesar 0,6 persen. Meskipun begitu, gain Boston Scentific tetap meningkat sebesar 4 persen setelah terdapat perbaikan pada sisi brokernya.

Selain Boston Scientific, nilai saham Gilead Sciences Inc juga meningkat setelah CVS Health Corp berjanji akan membantu pembiayaan proyek pengobatan Hepatitis C milik Gilead dan tidak menindaklanjuti pembiayaan proyek perawatan Hepatitis C milik AbbVie Inc. Akibatnya, nilai saham AbbVie turun sebesar dua persen.

Sebanyak 7,09 miliar saham diperdagangkan pada hari Senin kemarin. Angka ini di atas rata-rata perdagangan harian bulan Desember 2014 dimana 6,87 miliar lembar saham berpindah tangan menurut BATS Global Markets. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER