Jakarta, CNN Indonesia --
Setelah berhasil mengantongi utang sebesar Rp 3 triliun dengan menjual dua seri obligasi negara kepada investor tertentu (
private placement) pada Jumat (2/1), Pemerintahan Joko Widodo kembali menambah utang sebesar Rp 12 triliun.
Melalui situs resminya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengungkapkan upaya mencari utang tersebut dilakukan dengan melelang surat utang negara (SUN) dalam mata uang rupiah pada hari ini, Selasa (6/1).
“Lelang SUN ini untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015,” bunyi pernyataan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, dikutip Selasa (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta dengan seri-seri sebagai berikut:
- Seri SPN03150407 (
new issuance) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 7 April 2015;
- Seri SPN12160107 (
new issuance) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 7 Januari 2016;
- Seri FR0070 (
reopening) dengan tingkat bunga tetap (
fixed rate) sebesar 8,375 persen dan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2024;
- Seri FR0068 (
reopening) dengan tingkat bunga tetap (
fixed rate) sebesar 8,375 persen dan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2034.
“Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (
open auction), menggunakan metode harga beragam (
multiple price),” ujar panitia lelang SUN.
Kemudian, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (
competitive bids) akan membayar sesuai dengan
yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (
non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan
yield rata-rata tertimbang (
weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Total alokasi pembelian non-kompetitif untuk SUN seri SPN03150407 dan SPN12160107 adalah sebesar 50 persen dari yang dimenangkan. Sedangkan alokasi pembelian non-kompetitif untuk FR0070 dan FR0068 adalah maksimal sebesar 30 persen dari yang dimenangkan.
“Pemerintah memiliki hak untuk menjual keempat seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan,” bunyi pernyataan dari pengumuman tersebut.
Lelang dibuka mulai pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB, dan hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Pelunasan akan dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Januari 2015.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.08/2013 tentang Lelang Surat Utang Negara dalam mata uang rupiah dan valuta asing di pasar perdana domestik, lelang SPN seri SPN03150407 dan SPN12160107 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian kompetitif serta Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif.
Lelang Obligasi Negara seri FR0070 dan FR0068 diikuti oleh
Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian untuk dan atas nama Pihak selain Bank Indonesia dan LPS dengan cara kompetitif dan atau non-kompetitif, sedangkan LPS dapat mengikuti lelang dengan mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif.
Bagi
Dealer Utama yang melakukan penawaran pembelian Surat Utang Negara untuk dan atas nama dirinya sendiri dan atau melalui Peserta Lelang lain hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara kompetitif.
(gen)