NILAI TUKAR

JK: Rupiah Lemah Bukan Salah Indonesia

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 07:53 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat tidak terlalu mengkhawatirkan pelemahan nilai tukar rupiah.
Wapres Jusuf Kalla. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai melemahnya nilai tukar rupiah sampai menyentuh Rp 12.732 per dolar Amerika Serikat (AS) merupakan akibat faktor eksternal, bukan karena disebabkan oleh kesalahan pemerintah.

“Namanya juga kurs, jadi akan terpengaruh mata uang asing dan itu biasa saja terjadi. Kali ini karena pengaruh Yunani, bukan karena salah kita,” ucap JK di Jakarta, Rabu (7/1) kemarin.

Kendati demikian, mantan Wakil Presiden era SBY ini meminta agar setiap elemen mampu menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri, “Kita harus bekerja keras, mulai dari ekspor yang harus ditingkatkan, industri harus jalan hingga jumlah wisatawan pun harus naik,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria 72 tahun ini pun yakin jika kerja keras ini dilakukan secara maksimal maka mampu menstabilkan ekonomi dalam negeri, “Jadi kedepan tidak hanya bisa berspekulasi, tapi kerja keras,” tutupnya.

Situasi politik menjelang Pemilu di Yunani dinilai dapat mengganggu restrukturisasi ekonomi Uni Eropa. Apalagi, dalam beberapa hari terakhir terdapat kabar stimulus dari bank sentral Eropa.

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro juga menilai situasi politik dan ekonomi Eropa memang sangat berpengaruh terhadap ekonomi dunia saat ini. Apalagi, ekonomi AS sedang membaik.

“Ya itu sudah gejala global. Dolar AS sudah menguat, dan semuanya terkena imbas. Terkait berapa lama, ya selama masalah di Eropa tersebut masih terjadi,” ujarnya.

Dolar AS sendiri menguat seiring merebaknya kewaspadaan menjelang publikasi hasil rapat bank sentral AS (The Fed) pada Kamis dini hari yang dapat menegaskan ekspektasi prospek kenaikan suku bunga AS pada 2015.

Penurunan Rupiah ini diduga membuat investor juga khawatir dengan outlook perekonomian Indonesia setelah data di akhir pekan silam yang menegaskan berlanjutnya perlambatan ekonomi di kuartal terakhir 2014. Indeks manufaktur (versi HSBC) Indonesia turun dari level 48,0 ke 47,6 untuk bulan Desember.

CNN Indonesia mencatat sejak awal tahun, kurs tengah telah melemah 2,07 persen dari Rp 12.474 pada 2 Januari 2015. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER