PEMBIAYAAN APBN

Lelang Global Bond, Pemerintah Tarik Utang Rp 50,5 Triliun

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 09 Jan 2015 09:42 WIB
Pemerintah menerbitkan global bond seri RI0125 dan RI0145, dengan nominal yang dimenangkan masing-masing US$ 2 miliar.
Caption Dirjen Pengelolaan Utang Robert Pakpahan dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting menggelar Konferensi pers lelang ORI 011. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berhasil menarik utang sebesar US$ 4 miliar atau setara Rp 50,5 triliun melalui penerbitan dua varian obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat atau global bond.

Global bond yang diterbitkan pada hari ini, Jumat (9/1) atau 8 Januari 2015 waktu Newyork adalah seri RI0125 dan RI0145. Nominal yang diterbitkan untuk masing-masing obligasi tersebut sebesar US$ 2 miliar.

Transaksi ini merupakan bagian dari program Global Medium Term Notes (GMTN) Republik Indonesia sebesar US$ 30 miliar," jelas Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan melalui siaran pers, Jumat (9/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Robert menjelaskan RI0125 merupakan obligasi valas bertenor 10 tahun atau jatuh tempo pada 15 januari 2025. Sedangkan  jangka waktu jatuh tempo untuk RI0145 pada 15 Januari 20145 atau bertenor 30 tahun.

Menurutnya, imbal hasil atau yield kedua obliogasi valas tersebut  30 basis poin lebih ketat dari patokan harga awal, yaitu 4,5 persen untuk tenor 10 tahun dan 5,5 persen untuk tenor 30 tahun. Sementara untuk total penawaran yang masuk untuk kedua varian obligasi tersebut mencapai US$ 19,3 miliar.

"Sehingga terdapat oversubscription (kelebihan permintaan) sebesar 4,8 kali. Total penawaran ini merupakan penawaran terbesar yang pernah dicapai pemerintah untuk transaksi penjualan SUN dalam valuta asing berdenominasi US dollar," jelas Robert.

Distribusi GMTN seri RI0125, kata Robert, 48 persen untuk investor AS, 24 persen untuk investor Eropa, 15 persen untuk investor Asia, dan 13 persen untuk investor di Indonesia. "Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada asset managers adalah sebesar 73 persen, bank 14 persen, asuransi atau dana pensiun 9 persen, bank swasta 2 persen. dan sovereign wealth funds 2 persen," tuturnya.

Sedangkan distribusi untuk seri RI0145, lanjut Robert Pakpahan, sebesar 53 persen untuk investor AS, 23 persen untuk investor Eropa, 20 persen untuk investor Asia, dan 4 persen untuk investor di Indonesia. Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada asset managers sebesar 75 persen, bank 8 persen, asuransi atau dana pensiun 13 persen, bank swasta 2 persen, dan sovereign wealth funds 2 persen.

Republik Indonesia memperoleh rating BBB- (stabil) dari Fitch, BB+ (stabil) dari S&P, dan Baa3 (stabil) dari Moody’s. Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, dan Standard Chartered Bank, serta bertindak sebagai co-Managers adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

(ags/ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER