PASAR MODAL

Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Bergerak Fluktuatif

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 12 Jan 2015 06:04 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif pada rentang support 5.188-5.200 dan resisten 5.225-5.245 dengan kecenderungan melemah.
Aktivitas perdagangan saham, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 21 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif pada rentang support 5.188-5.200 dan resisten 5.225-5.245 dengan kecenderungan melemah jika aksi ambil untung (profit taking) merebak dalam perdagangan Senin (12/1).

Head of Research PT Woori Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan penguatan tipis yang terjadi pada perdagangan sebelumnya memperlihatkan amunisi penguatan IHSG kian menipis.

Pada perdagangan Jumat (9/1), IHSG ditutup naik 4,84 poin  atau 0,09 persen ke level 5.216,67 dengan jumlah transaksi sebanyak 82,9 juta lot atau setara dengan Rp 6,8 triliun. Penaikan tertinggi dialami oleh sektor agrikultural sebesar 1,29 persen, sedangkan pelemahan terdalam dicetak sektor industri dasar sebesar 0,83 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, lanjut Reza, volume beli mulai berkurang sehingga laju IHSG pun kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya. Dia menilai perdagangan bakal tampak variatif dan cenderung melemah jika aksi profit taking tersebut semakin besar.

“Tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah di tengah harapan peluang kenaikan,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Minggu (11/1).

Namun, Reza mengatakan meski pihaknya mengkhawatirkan adanya profit taking yang dapat menahan laju penguatan IHSG seperti yang sebelumnya, tetapi laju indeks tetap berpeluang menempati zona hijau.

“Sebelumnya kami sampaikan peluang indeks untuk mengalami kenaikan sempat tertahan dengan mulai maraknya aksi jual sehingga membuat laju IHSG kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya,” kata Reza.

Reza menambahkan, laju bursa saham Asia yang terimbas positif bursa saham global sebelumnya dan didukung penguatan nilai tukar Rupiah, dinilai memberikan amunisi positif bagi IHSG untuk dapat bertahan di zona hijau.

“Penguatan IHSG sebelumnya mendapat dukungan dari menguatnya saham-saham komoditas terutama perkebunan yang diikuti sektor pertambangan serta sektor keuangan khususnys sub-perbankan,” ujarnya.

 

Pertimbangan saham:

  • TLKM 2835-2725
  • LPKR 1010-1075
  • SMGR 15650-16075
  • ADRO 980-1035
  • AKRA 4575-4635
  • SOCI 630-675
  (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER