KILANG MIGAS

Menteri Keuangan Ramal Indonesia Punya Kilang Baru di 2018

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 12 Jan 2015 16:50 WIB
Pemberian tax holiday dan kemudahan lainnya menurut Bambang untuk menyiasati potensi rendahnya investasi di sektor migas tahun ini.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asumsi rendahnya harga minyak dunia yang akan menghambat investasi sektor hulu dan hilir minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia diragukan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. Menurut Bambang, saat ini justru momentum yang tepat bagi perusahaan migas untuk berinvestasi.

Bahkan Bambang berani meramalkan pada 2018 mendatang setidaknya akan ada satu kilang minyak baru yang akan beroperasi di Indonesia.

"Saya yakin 2018 ada kilang baru, bisa di Bontang atau investor swasta, bisa Pertamina," kata Bambang melalui situs resmi Kementerian Keuangan, dikutip Senin (12/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membangkitkan minat investor lokal maupun asing menanamkan modal untuk membangun kilang, Bambang memastikan pemerintah telah menyiapkan insentif khusus berupa tax holiday.

"Insentif kita sudah clear. Kita siapkan tax holiday 10 tahun atau lebih," tambahnya. Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan lahan siap-pakai yang bisa dimanfaatkan oleh calon investor tersebut.

(Baca juga: Jokowi Jamin Investor Kilang Tidak Perlu Bayar Pajak).

Pemberian tax holiday dan kemudahan lainnya menurut Bambang untuk menyiasati potensi rendahnya investasi di sektor migas tahun ini. Pemerintah sudah memperkirakan tahun ini perusahaan kontraktor kontrak kerjasama migas akan berpikir ulang untuk memulai kegiatan eksplorasi karena tidak sepadan dengan harga jual minyak yang rendah. Tanpa ada peningkatan produksi, maka penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor migas yang ditetapkan dalam APBNP 2015 diperkirakan turun sampai Rp 130 triliun. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER