BUNGA ACUAN

BI Rate Diperkirakan Turun ke Level 7,5 Persen

Immanuel Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 14 Jan 2015 17:43 WIB
PT Danareksa (Persero) memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) bakal menurun hingga 7,5 persen dalam perjalanan 2015.
(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Danareksa (Persero) menilai kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada saat ini di level 7,75 persen termasuk agresif dan diperkirakan bakal menurun hingga 7,5 persen dalam perjalanan 2015.

Direktur PT Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dengan neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan yang diprediksi membaik akan berdampak positif bagi kondisi perekonomian Indonesia.

“Saya akui, level BI rate 7,75 persen termasuk agresif bagi pasar. Namun saya paham tujuan BI untuk mengendalikan inflasi dan neraca transaksi berjalan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (14/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danareksa Research Institute menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga (berkorelasi negatif). Penjelasannya, suku bunga yang rendah akan mendorong pertumbuhan ekonomi, begitu pula sebaliknya.

Sementara itu, tingkat bunga sangat tergantung pada laju inflasi di dalam negeri, karena Bank Indonesia menganut inflation targeting framework. Hal itu menunjukkan BI akan menaikkan bunga bila ekspetasi inflasi cenderung meningkat, dan sebaliknya.

“Namun, dengan prospek pertumbuhan ekonomi dan kinerja industri yang membaik, maka saya kira BI rate perlahan akan turun,” ujar Purbaya.

Purbaya menyatakan pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini berada pada rentang 5,3-5,4 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi global terutama sebagian mitra dagang utama Indonesia sedikit membaik pada 2015.

“Hal tersebut akan berdampak positif terhadap ekspor kita,” katanya.

Sebelumnya, permintaan domestik yang kuat telah memicu penaikan impor, sedangkan kondisi global yang lesu membuat ekspor Indonesia tertekan. Akibatnya, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan. Namun kondisi defisit neraca perdagangan saat ini cenderung menurun.
  (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER