INDUSTRI MIGAS

Pemerintah Upayakan Komponen Lokal Naik Jadi 75 Persen

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jan 2015 13:32 WIB
Pada tahun ini penggunaan komponen lokal masih sebesar 55 persen dari total seluruh komponen eksplorasi industri minyak dan gas (migas).
Pekerja mengecek truk tangki pembawa bahan bakar gas di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (10/12). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengupayakan penggunaan kandungan lokal sebesar 75 persen dari total seluruh komponen eksplorasi industri minyak dan gas (migas) di Indonesia pada 2019, karena dinilai bakal memberikan nilai tambah sekaligus memperluas lapangan pekerjaan.

Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman beserta Satuan Kerja Khusus Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta asosiasi terkait telah menyetujui bahwa kandungan lokal dalam segi pengeboran akan ditingkatkan menjadi 75 persen pada 2019.

Adapun pada tahun ini penggunaan komponen lokal masih sebesar 55 persen. Selain itu, jasa survey, seismik, dan studi geologi yang kandungan lokalnya kini masih sebesar 60 persen juga akan ditingkatkan menjadi 75 persen pada 2019 mendatang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya peningkatan kandungan lokal dalam jasa survey migas akan dilakukan dengan mengerahkan kemampuan yang ada. Di antaranya memastikan ketersediaan 12 kapal riset guna mendukung pemetaan batimetri, survey seismik, dan pengambilan contoh batuan dasar laut" ujar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (17/1).

Selain dari segi eksplorasi, Indroyono mengungkapkan bakal menambah kandungan lokal dalam segi produksinya. Seperti pipa pemboran yang baru mencapai 25 persen, lumpuran pemboran yang baru mencapai 40 persen, pompa angguk yang mencapai 40 persen, dan kepala sumur yang baru mencapai 30 persen. Semua akan ditingkatkan kandungan lokalnya menjadi 50 persen pada 2019 mendatang.

"Kita segera menyiapkan rekomendasi untuk pelaksanaan hal ini. Karena dampaknya tidak hanya bagi industri, namun sekaligus dapat membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja profesional di Indonesia," ujar Indroyono.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menilai pelemahan harga minyak saat ini justru menjadi momentum yang tepat bagi perusahaan migas untuk berinvestasi. Bahkan, Bambang berani meramalkan pada 2018 mendatang setidaknya akan ada satu kilang minyak baru yang akan beroperasi di Indonesia. (Baca: Menteri Keuangan Ramal Indonesia Punya Kilang Baru di 2018)

"Saya yakin pada 2018 ada kilang baru, bisa di Bontang atau investor swasta, bisa Pertamina," kata Bambang seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan, Senin (12/1).

Untuk membangkitkan minat investor lokal maupun asing menanamkan modal untuk membangun kilang, Bambang memastikan pemerintah telah menyiapkan insentif khusus berupa tax holiday.

"Insentif kita sudah clear. Kita siapkan tax holiday 10 tahun atau lebih. Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan lahan siap-pakai yang bisa dimanfaatkan oleh calon investor tersebut," tambahnya. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER