Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Danamon Indonesia menargetkan pertumbuhan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar 18 persen di tahun 2015. Kredit UMKM menjadi prioritas bagi Bank Danamon mengingat kredit UMKM memiliki proporsi terbesar dalam komposisi pembiayaan Bank Danamon.
"Tahun 2015 kita targetkan pembiayaan UMKM sebanyak 18 persen dengan target pertumbuhan volume kredit sebesar 20 persen. Karena kredit UMKM berkontribusi paling banyak, jadi kita utamakan pertumbuhan dari kredit tersebut," ujar Chief Financial Officer sekaligus Direktur Danamon Vera Eve Lim di Menara Danamon, Jakarta Kamis (29/1).
Tahun lalu menurut Vera, kredit UMKM memiliki proporsi sebanyak 28 persen dari total penyaluran kredit pada tahun 2014, dengan nilai mencapai Rp 20 triliun. Sedangkan nilai kredit komersial mencapai Rp 15 triliun dan kredit korporasi sebesar Rp 17,5 triliun pada tahun 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Bank Danamon juga mencatat adanya
non-performing loan sebesar 2,3 persen pada tahun 2014, atau naik dari tahun 2013 yang sebesar 1,9 persen. Vera mengatakan bahwa bertambahnya angka NPL ini berasal dari pembiayaan alat-alat berat khususnya untuk sektor pertambangan.
"Beban terberat NPL sepertinya berasal dari pembiayaan alat-alat besar tersebut. Meskipun begitu, semoga kami bisa kendalikan NPL tahun ini dengan baik, dan untuk pertumbuhan kredit secara total kami harapkan bisa sesuai dengan keinginan Otoritas Jasa Keuangan yaitu berada di kisaran 15 hingga 16 persen," tambahnya.
Pada tahun 2014, Bank Danamon mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar tiga persen dimana angkanya meningkat dari Rp 139,85 triliun di tahun 2013 menjadi Rp 145,70 triliun pada tahun 2014. Sedangkan untuk kredit otomotif melalui PT Adira Finance, yang merupakan anak perusahaan Bank Danamon, angkanya mencapai Rp 49,6 triliun atau tumbuh sebesar tiga persen dibanding tahun lalu.
"Pertumbuhan ekonomi yang lamban dan naiknya harga BBM serta kenaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,75 persen memang memengaruhi pertumbuhan kredit. Tapi kita optimis pertumbuhan kredit bisa lebih baik lagi pada tahun ini," tuturnya.
(gen)