Penerbangan di Korut, Seperti Terlempar ke Perang Dingin

Deddy S | CNN Indonesia
Minggu, 01 Feb 2015 04:57 WIB
Korea Utara itu tertutup. Tapi ada kalanya negeri itu membuka diri. Salah satunya soal industri penerbangan. Mengapa seperti terlempar ke masa perang?
Salah satu armada Air Koryo (Dok. Yaoleilei/Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musik bernada patriotik mengalun di kabin pesawat tipe Ilyushin IL-62 itu. Kepada para penumpang, kru kabin membagikan majalah propaganda komunis. Sejurus kemudian, pesawat melesat ke udara.
 
Pengalaman itulah yang tak bisa dilupakan Bernie Leighton, seorang pebisnis, saat berkesempatan menjajal penerbangan dari Beijing, Tiongkok, ke Pyongyang, Korea Utara, dengan maskapai milik Korea Utara, Air Koryo, pada 2012 lalu.

“Rasanya seperti masuk ke mesin di era Perang Dingin,” kata Leighton, seperti dikutip CNN, Jumat (30/1), tentang penerbangannya pada 2012 itu.

Tak mudah untuk mendapatkan pengalaman tersebut. Leighton mengatakan, dirinya menunggu bertahun-tahun sebelum akhirnya bisa jadi salah satu penumpang di kabin pesawat langka buatan Soviet dari era 1980-an itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Leighton, investor di bisnis real estate itu, adalah seorang yang tergila-gila pada dunia penerbangan. Dia sudah menjajal 50 macam pesawat dan terbang sejauh 2 juta mil udara. Dia sering diundang televisi sebagai pengamat penerbangan.

Dia bilang, IL-62 termasuk pesawat tua kalau dibandingkan dengan pesawat buatan barat yang menjelajahi langit. Tapi menurutnya, IL-62 yang ditumpanginya termasuk paling baru di Korea Utara.

Sampai Agustus 2012 tercatat masih ada 27 unit Il-62 berbagai tipe yang beroperasi di seluruh dunia. Beberapa maskapai yang pernah atau masih memakainya adalah Aeroflot, Air India, Air Ukraine, Air Koryo, Cubana, dan lain-lain.

Interior pesawat itu, kata Leighton, memang terkesan lawas, tapi sangat terawat. Kru penerbangan diperiksa secara menyeluruh sebelum terbang. Dia terkejut saat pramugari berbicara padanya dalam bahasa Inggris.

Menu Makanan yang Menarik

Saat pesawat berada pada posisi stabil di udara, tibalah saatnya makan. Leighton mengatakan makanan di IL-62 itu lumayan juga. Menunya adalah potongan daging ayam dingin, kari kentang hangat, ham dingin, dan roti. Dessert-nya adalah salad buah.  

“Tak buruk sama sekali,” kata Leighton.
 
Kali lain, jam makan itu dibumbui ketakutan saat para penumpang sekilas melihat kilauan logam dari bawah pesawat. Leighton dan para penumpang lain sempat mengira itu adalah kilauan dari pesawat tempur yang mengintai mereka, padahal bukan.

Pengalaman Leighton adalah sedikit dari kisah industri penerbangan Korea Utara yang terungkap ke dunia. Bagaimana cerita lainnya? Ikuti lanjutannya di CNN Indonesia hari ini.

(ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER