Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jepang akan memantau langsung proses pembebasan lahan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, di Jawa Tengah mengingat proyek ini masih terhambat pembebasan lahan seluas 19 hektar. Tanpa ketersediaan lahan, Kadin Jepang mengaku J-Power dan Itochu yang menjadi anggota konsorsium pembangunan PLTU Batang bersama PT Adaro Energy ragu untuk melanjutkan proyek tersebut.
"Kami kemarin sempat mengeluhkan masalah pembebasan lahan PLTU Batang yang tak kunjung selesai kepada pemerintah. Dengan kunjungan ini, kami harapkan hal tersebut dapat diselesaikan sesegera mungkin," ujar Ketua Kadin Jepang Akio Mimura di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/2) malam.
Menurut Mimura, Pemerintah Indonesia belum memberikan kepastian mengenai kapan selesainya masalah pembebasan lahan ini. Oleh karena itu, Mimura berharap masalah pembebasan lahan bisa menjadi salah satu prioritas pemerintah mengingat pembangunannya yang mangkrak selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal kan proyek tersebut tinggal membuka sekitar 10 persen lahannya saja. Tapi saya dengar Wakil Presiden sudah meninjau lokasi tersebut, semoga hambatan tersebut bisa segera diselesaikan," tambahnya.
Perlu diketahui bahwa PLTU Batang merupakan proyek pembangkit listrik berkapasitas 2x1.000 megawatt yang memiliki nilai investasi sebesar US$ 4 miliar dengan kebutuhan lahan mencapai 226 hektar. Pembangunan pembangkit listrik tersebut diakukan oleh konsorsium antara PT Adaro Energy dengan J-Power dan Itochu.
Bahkan demi mempercepat penyelesaian proyek tersebut, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian sudah membahas revisi Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2012 agar proyek pembangkit listrik ini dapat dilanjutkan tanpa harus mengulangi prosesnya dari awal lagi.
"Kami harap minggu depan Perpres diteken Presiden. Selain itu, kami harap pada bulan Maret mendatang pembangunan PLTU Batang dapat berjalan kembali," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil di kantornya Senin malam (2/2).
(gen)