Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi pengembang properti, Real Estate Indonesia (REI), optimistis kebijakan penurunan bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ke level 5 persen akan terjadi di 34 provinsi di Indonesia. Ketua Umum REI Eddy Hussy mengatakan wacana ini didorong dalam rangka pembangunan rumah-rumah sederhana di seluruh Tanah Air.
"Jika bunga FLPP turun, pastinya hal ini akan terjadi di seluruh Indonesia. Karena tidak hanya pembangunan yang dilakukan oleh REI saja, namun juga oleh Perumnas dan pihak lainnya rencananya memang dilakukan di seluruh wilayah tersebut," ujar Eddy kepada CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Sabtu (7/1).
Eddy mengatakan penurunan bunga FLPP merupakan inisiatif REI bersama beberapa asosiasi agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh provinsi bisa membeli rumah sederhana. Menurutnya, gencarnya program pemerintah dalam membangun rumah sederhana tak akan berhasil jika daya beli sasaran kebijakannya tak dibantu.
"Sebenarnya wacana penurunan bunga FLPP ini kami yang usulkan bersama bebagai asosiasi. Karena daya beli masyarakat harus kita dorong juga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pada tahun ini REI diberi tugas oleh pemerintah untuk membangun sekitar 230 ribu hingga 250 ribu unit rumah bagi MBR dalam bentuk rumah tapak sederhana. Dengan jumlah tersebut, Eddy menilai penurunan bunga FLPP tidak cukup untuk mendorong masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah-rumah sederhana tersebut.
"Harus ada hal lainnya yang bisa mendorong daya beli masyarakat selain penurunan bunga FLPP. Misalkan dari tambahan subsidi uang muka rumah, permudahan izin membangun rumah, atau proses pengajuan FLPP yang tak berbelit-belit," tutur Eddy.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebelumnya menyatakan pemerintah akan membangun sebanyak 603.516 rumah sederhana dengan harga Rp 110,25 juta per unit pada tahun ini. Pembiayaan rumah-rumah tersebut rencananya akan dilakukan dengan skema FLPP dengan bunga yang rencananya diturunkan sebesar 5 persen.
"Kalau RAPBNP sudah diketok 12 Februari, kalau sudah kita bangun, ya sudah kita akan menggunakan bunga yang baru tersebut," ujar Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono ketika ditemui di Istana Negara, Rabu (4/2).
(ags/ags)