REI Yakin Bunga Kredit Rumah Turun Serempak di 34 Provinsi

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 09 Feb 2015 08:49 WIB
Pemerintah akan membangun sebanyak 603.516 rumah sederhana dengan harga Rp 110,25 juta per unit pada tahun ini.
Tampak asli dalam bangunan Kampung Deret Petogogan yang diberikan oleh Pemerintah kepada warga. Dengan beralaskan semen dan tembok batako satu lapis tanpa semen halus, warga harus menambah biaya renovasi sendiri jika ingin mendapatkan rumah yang kuat dan baik, seperti yang dilakukan Sumitro dan yang lainnya. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi pengembang properti, Real Estate Indonesia (REI), optimistis kebijakan penurunan bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ke level 5 persen akan terjadi di 34 provinsi di Indonesia. Ketua Umum REI Eddy Hussy mengatakan wacana ini didorong dalam rangka pembangunan rumah-rumah sederhana di seluruh Tanah Air.

"Jika bunga FLPP turun, pastinya hal ini akan terjadi di seluruh Indonesia. Karena tidak hanya pembangunan yang dilakukan oleh REI saja, namun juga oleh Perumnas dan pihak lainnya rencananya memang dilakukan di seluruh wilayah tersebut," ujar Eddy kepada CNN Indonesia melalui sambungan telepon, Sabtu (7/1).

Eddy mengatakan penurunan bunga FLPP merupakan inisiatif REI bersama beberapa asosiasi agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh provinsi bisa membeli rumah sederhana. Menurutnya, gencarnya program pemerintah dalam membangun rumah sederhana tak akan berhasil jika daya beli sasaran kebijakannya tak dibantu.

"Sebenarnya wacana penurunan bunga FLPP ini kami yang usulkan bersama bebagai asosiasi. Karena daya beli masyarakat harus kita dorong juga," jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pada tahun ini REI diberi tugas oleh pemerintah untuk membangun sekitar 230 ribu hingga 250 ribu unit rumah bagi MBR dalam bentuk rumah tapak sederhana. Dengan jumlah tersebut, Eddy menilai penurunan bunga FLPP tidak cukup untuk mendorong masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah-rumah sederhana tersebut.

"Harus ada hal lainnya yang bisa mendorong daya beli masyarakat selain penurunan bunga FLPP. Misalkan dari tambahan subsidi uang muka rumah, permudahan izin membangun rumah, atau proses pengajuan FLPP yang tak berbelit-belit," tutur Eddy.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebelumnya menyatakan pemerintah akan membangun sebanyak 603.516 rumah sederhana dengan harga Rp 110,25 juta per unit pada tahun ini. Pembiayaan rumah-rumah tersebut rencananya akan dilakukan dengan skema FLPP dengan bunga yang rencananya diturunkan sebesar 5 persen.

"Kalau RAPBNP sudah diketok 12 Februari, kalau sudah kita bangun, ya sudah kita akan menggunakan bunga yang baru tersebut," ujar Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono ketika ditemui di Istana Negara, Rabu (4/2). (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER