Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kalbe Farma menyatakan telah menarik secara sukarela obat anastesi Buvanest Spinal dan Asam Tranexamat terkait meninggalnya dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang. Penarikan dilakukan secara nasional sejak 12 Februari lalu.
“Itu tindakan preventif kami, sebelum ada instruksi kami sudah tarik semua dari peredaran,” kata Hari Nugroho, Head of External Communications PT Kalbe Farma Tbk kepada CNN Indonesia, Selasa (17/2).
Hari mengatakan yang ditarik adalah dua
batch Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml
yaitu batch 629668 dan 630025. Sedangkan Buvanest 0,5 persen Heavy 4 ml, seluruh
batch-nya ditarik dari peredaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obat itu, kata Hari, tidak beredar sembarangan. Hanya beredar di kalangan dokter anastesi atau rumah sakit yang menyelenggarakan operasi. Jadi masyarakat diimbau tidak perlu khawatir. “Tidak dijual bebas, hanya untuk operasi saja,” katanya lagi.
Penarikan dilakukan secara inisiatif sendiri karena Kalbe tak ingin menimbulkan keresahan sambil menunggu hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Jadi kami belum bisa memberikan kesimpulan,” tuturnya.
Hari mengatakan penarikannya sendiri dilakukan oleh distributor Kalbe, yaitu PT Ncval Putra Mega Trading.
“Kami harapkan hasil dari BPOM bisa segera,” kata Hari. “Supaya kita bisa segera mengambil kesimpulan dan penyelesaian.”
Sebelumnya, sebanyak dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci meninggal dunia diduga akibat salah injeksi obat. Keduanya meninggal pada 12 Februari.
(ded/ded)