Jakarta, CNN Indonesia -- Para penikmat kopi mestinya sudah tidak asing dengan merek Kopi Luwak dengan salah satu produk Luwak White Koffie-nya. Brand kopi yang dikenal sebagai salah satu pionir bisnis kopi hasil olahan sistem pencernaan hewan khas, luwak, ini semakin melebarkan sayapnya di kancah industri kopi, baik nasional maupun internasional.
Kopi Luwak awalnya nama merek kopi milik pengusaha asal Semarang, Tan Hok Seng, yang dimulai pada 1965 silam. Awalnya, kopi ini dijual di Pasar Peterongan, Semarang, dengan alat sederhana.
Disebutkan, dengan hanya bermodalkan alas sebesar 9x25 meter, Tan mulai mengajak kedua anaknya untuk turut membantu dalam memasak kopi giling dan mengepaknya. Setelah lulus SMA, salah seorang putranya, Agus Susanto meneruskan usaha ayahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1980-an, pembuatan kopi mereka terbantu dengan adanya mesin buatan Jerman. Hal itu meningkatkan produksi cukup pesat, dari yang sebelumnya hanya mampu 800 kilogram per hari, menjadi hingga 5 ton per harinya.
Akhirnya, hal tersebut membawa kesuksesan bagi Agus dan ayahnya, hingga mereka berhasil menjadi salah satu produsen kopi luwak di bawah naungan perusahaan yang dibentuk dengan nama PT Java Prima Abadi.
Pada awal 1999, PT Java Prima Abadi selaku produsen kopi luwak mulai mengekspansi usahanya dari penjual biji kopi luwak ke bidang kafe. Outlet kafe Kopi Luwak pertama yang dibuka berlokasi di Bandara Achmad Yani, Semarang.
Ketenaran merek Kopi Luwak di Indonesia bahkan sampai ke telinga Oprah Winfrey, host televisi terkenal dari Amerika Serikat, dan menjadi salah satu topik ulasannya.
Brand Managing Director Henry Fernando mengatakan kepada CNN Indonesia, outlook industri kopi tiap tahun semakin membaik. Jumlah penikmat kopi terbukti terus bertambah dari berbagai usia, dari remaja hingga lansia.
“Atas dasar hal tersebut, tahun ini kami meluncurkan varian rasa White Coffee yang baru, yaitu rasa Caramel, Mocca Rose, French Vanilla,” ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta, baru-baru ini.
Henry menilai tren peminum kopi instan semakin meningkat. Dia menjelaskan adanya peralihan peminum kopi hitam klasik ke kopi dengan varian rasa lain. Sementara itu, pasar ekspor juga semakin menjanjikan.
"Selama ini kami telah memasarkan di Asia, Eropa dan Amerika. Nantinya kami akan masuk ke Australia, Kuwait, dan Maladewa,” ungkap Henry.
Henry juga menyatakan outlet kafe Kopi Luwak akan terus ditambah. Saat ini rencananya bakal ada tambahan di Surabaya, dan sedang mengkaji untuk luar Jawa seperti Bali dan Makassar. “Kita juga akan terus berinovasi untuk mengeluarkan produk baru agar jadi gebrakan di pasar kopi instan,” kata Henry.
Saat ini, untuk di Jakarta, kafe Kopi Luwak bisa ditemui di Plaza Indonesia, Grand Indonesia, Mall Kelapa Gading, Pacific Place, Citraland Mall, Atrium Senen, Epicentrum Kuningan, Blok M Plaza, Summarecon Mall Serpong, Kuningan City, Kota Kasablanka, dan Cilandak Townsquare (Citos).
Sementara di Semarang ada di Java Supermall, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Paragon City. Di Surabaya hadir di Surabaya Townsquare (Sutos) dan Mall Ciputra World Surabaya. Lebih lanjut untuk di Solo terletak di Solo Square, dan Jogja berada di Malioboro Mall. Kopi Luwak juga baru saja memenangkan 2 buah penghargaan Top Brand 2015 untuk kategori White Coffee dan Powder Coffee.
(ded/ded)