Jakarta, CNN Indonesia -- PT Citilink Indonesia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang melayani penerbangan
low cost carrier (LCC) berencana melakukan lindung nilai (
hedging) bahan bakar pesawat sebanyak 25-40 persen dari total yang dibelinya sepanjang 2015.
Hedging avtur dilakukan untuk mengantisipasi dampak depresiasi rupiah terhadap beban operasional perseroan, sebab sekitar 70 persen biaya operasional yang dikeluarkan Citilink berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS).
"Tahun ini kita akan lakukan
hedging 25-40 persen dari konsumsi avtur," ujar Direktur Keuangan Citilink Mega Satria di Jakarta, Senin (23/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mega mencatat jumlah konsumsi avtur Citilink tahun lalu mencapai 2 juta barel dengan rata-rata harga per barel mencapai US$ 70.
Hedging dilakukan, sebab dalam beberapa tahun terakhir perseroan selalu mengalami kerugian. Pada 2013, Citilink mencatatkan rugi sebesar US$ 48,4 juta meskipun menghasilkan pendapatan US$ 273,4 juta.
"Kini kurs rupiah masih lemah, sedangkan pengeluaran kami 70 persen dalam denominasi dolar AS. Sedangkan harga avtur memang sedang stabil, tapi juga sangat fluktuatif. Maka untuk menjaga laba rugi, kami lakukan
hedging," ujar Direktur Utama Citilink Albert Burhan.
Berikut perkembangan harga avtur yang dijual PT Pertamina (Persero) di lima bandara besar Indonesia yang memang menunjukkan tren kenaikan:
Harga Avtur 15-28 Februari 2015
SOEKARNO-HATTA, Cengkareng Penerbangan Domestik Rp 7.246,71 per liter Penerbangan Internasional US$ 52 sen per liter
KUALANAMU, Medan Penerbangan Domestik Rp 8.018,81 per liter Penerbangan Internasional US$ 57,5 sen per liter
HASANUDDIN, Makassar Penerbangan Domestik Rp 8.371,77 per liter Penerbangan Internasional US$ 60 sen per liter
NGURAH RAI, Denpasar Penerbangan Domestik Rp 7.809,24 per liter Penerbangan Internasional US$ 56 sen per liter
JUANDA, Surabaya Penerbangan Domestik Rp 7.665,85 per liter Penerbangan Internasional US$ 55 sen per liter | Harga Avtur 1-14 Februari 2015
SOEKARNO-HATTA, Cengkareng Penerbangan Domestik Rp 6.993,02 per liter Penerbangan Internasional US$ 50,2 sen per liter
KUALANAMU, Medan Penerbangan Domestik Rp 7.754,09 per liter Penerbangan Internasional US$ 55,7 sen per liter
HASANUDDIN, Makassar Penerbangan Domestik Rp 8.107,05 per liter Penerbangan Internasional US$ 58,2 sen per liter
NGURAH RAI, Denpasar Penerbangan Domestik Rp 7.544,52 per liter Penerbangan Internasional US$ 54,2 sen per liter
JUANDA, Surabaya Penerbangan Domestik Rp 7.412,16 per liter Penerbangan Internasional US$ 53,2 sen per liter |
Mega menambahkan, sepanjang 2014 pendapatan Citilink diharapkan dapat mencapai US$ 400 juta, namun dia tidak mau memberikan lebih lanjut mengenai perolehan laba atau rugi perseroan pada tahun lalu tersebut.
"Kita belum bisa bongkar nilai laba ruginya karena belum diaudit secara menyeluruh. Namun yang pasti kita juga mengalami rugi pada tahun kemarin, kita harapkan tahun ini kita bisa cetak laba," ujarnya.
Sementara sampai kuartal III 2014, Citilink sebenarnya berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 3,8 juta dibandingkan perolehan rugi bersih pada periode yang sama di 2013 sebesar US$ 5,6 juta. Sepanjang sembilan bulan di 2014, Citilink berhasil membukukan pendapatan US$ 114,5 juta, naik 63,33 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama di 2013 sebesar US$ 70,1 juta.
Target 2015Lebih lanjut, Albert mengatakan bahwa target pendapatan Citilink tahun ini mencapai US$ 550 juta hingga US$ 600 juta. Dengan target pangsa pasar sebesar 25 persen atau lebih tinggi delapan persen dibanding angka 2014, dia yakin target tersebut dapat tercapai.
Sepanjang 2015, Citilink menargetkan jumlah penumpang sebanyak 11,2 juta orang naik 43,5 persen dibandingkan realisasi jumlah penumpang 2014 sebanyak 7,8 juta orang. Penambahan jumlah penumpang ditopang oleh rencana Citilink yang akan mendatangkan lima pesawat baru tahun ini berjenis Airbus A320. Dengan tambahan lima armada tersebut, maka total pesawat yang akan dioperasikan Citilink sampai akhir 2015 adalah sebanyak 36 pesawat.
"Karena kami rencananya akan membuka lima rute baru pada tahun ini. Kemarin sudah dibuka rute Bandung-Lombok dan kami juga akan mengkaji kemungkinan pembukaan tiga rute lain di Indonesia Timur dengan fokus dari dan ke Makassar," tambah Albert.
(gen)