Rusunami Dekat Stasiun Akan Dilego Perumnas Mulai Rp 200 Juta

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 11:12 WIB
Perumnas akan memulai pengembangan rusunami perdana di stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan di atas lahan 1,1 hektare.
Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia membidik pembeli rusunami dekat stasiun dari pengguna kereta rel listrik di Jabodetabek. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) memperkirakan rumah susun sederhana milik (rusunami) yang dibangun di sekitar stasiun kereta rel listrik (KRL) akan dijual ke masyarakat dengan harga mulai Rp 200 juta hingga Rp 400 juta per unit. Melalui kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), Perumnas akan memulai pengembangan rusunami perdana di stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan pembangunan rusunami di Tanjung Barata tersebut akan dimulai dalam waktu dekat di atas lahan seluas 1,1 hektare.

Dia menjelaskan, sesungguhnya nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Perumnas selaku pemegang Hak Guna Bangunan (HGB) dengan PT KAI selaku pemilik Hak Pengelolaan Lahan (HPL) untuk pembangunan rusunami Tanjung Barat sudah ditandatangani sejak 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pelaksanaanya terkendala karena HPL sampai saat ini masih ada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan belum diterbitkan izinnya untuk dikelola PT KAI.

"Diharapkan dengan Pak Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan bisa membantu mempercepat (proses pengambilalihan HPL dari Kementerian ke PT KAI) sehingga kerjasama ini dapat teralisir secapatnya," kata Himawan di Jakarta, Senin (23/2).

Apabila proses pengambilalihan HPL ini lancar, Himawan memperkirakan pembangunan rusunami Tanjung Barat sudah dapat dimulai pada akhir kuartal kedua 2015.

Bangun Dua Tower

Rencananya, Perumnas akan membangun dua menara (tower) di dekat stasiun Tanjung Barat dengan nilai investasi sekitar Rp 60 miliar hingga Rp 70 miliar per tower.

Himawan memperkirakan komplek rusunami tersebut dapat dihuni sekitar 500 penghuni termasuk untuk kegiatan komersial. Sedangkan untuk harga per unitnya diperkirakan ada di kisaran Rp 200 juta hingga Rp 400 juta.

Rencana pembangunan rusunami di dekat stasiun kereta menjadi bagian dari target Perumnas membangun 33.685 unit hunian tahun ini. Perumnas akan mendanai pembangunan hunian tersebut dengan menggunakan dana penyertaan modal negara yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar Rp 2 triliun.

Dari 33.685 hunian yang akan dibangun di 2015 tersebut, sebanyak 19.699 merupakan hunian vertikal dan 13.986 adalah hunian landed. Perseroan menargetkan, mulai 2017 pembangunan rumah bakal mencapai 100 ribu unit per tahun. (gen)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER