Peringkat 10, Lion Air di Bawah Standar Ketepatan Waktu

Safyra Primadhita | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 07:16 WIB
Lion Air di bawah standar keberangkatan ketepatan waktu (On Time Performance/OTP), yaitu sebesar 73,8 persen dari 171.498 penerbangan.
Direktur Umum PT Lion Air Edward Sirait (tengah), Head of Corporate Secretary Lion Group Kapten Dwiyanto Ambarhidayat (kiri), dan Corporate Lawyer Haris Arthur memberikan keterangan kepada wartawan mengenai masalah delay yang dialami maskaapai Lion Air di gedung Lion Air tower, Jakarta, Senin (23/2). (Antara Foto/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kurang dari separuh dari total 15 maskapai penerbangan berjadwal di Indonesia yang memenuhi standar keberangkatan ketepatan waktu (On Time Performance/OTP) di industri penerbangan selama tahun 2014.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), tercatat hanya 6 dari 15 maskapai penerbangan berjadwal di Indonesia yang OTP-nya berada di atas 85 persen, level patokan OTP yang biasa dijadikan pembanding di industri penerbangan.

“Benchmark (OTP) yang biasa dipakai 85 persen. Itu based on practice in industry (berdasarkan yang terjadi di industri),”  ujar pengamat penerbangan Gerry Sudjatmiko  kepada CNN Indonesia, Kamis (27/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maskapai penerbangan Travira tercatat memiliki ketepatan waktu penerbangan tertinggi yaitu 100 persen dari 47 penerbangan, sedangkan OTP terendah dimiliki oleh maskapai penerbangan Transnusa sebesar 54,41 persen dari 5.902 penerbangan.

Maskapai bintang lima Garuda Indonesia mencatatkan OTP sebesar 88,52 persen dari 164.623 penerbangan. Sementara itu, maskapai Lion Air yang baru-baru ini menimbulkan kericuhan di Bandara Soekarno-Hatta akibat keterlambatan dan pembatalan penerbangan memiliki OTP di bawah standar yaitu sebesar 73,80 persen dari 171.498 penerbangan.

Kendati demikian, Gerry menampik bahwa maskapai yang memiliki OTP lebih tinggi dibandingkan maskapai lain dapat dikatakan lebih baik. Menurut Gerry, banyak faktor yang mempengaruhi OTP sepeti cuaca dan rute penerbangan.

“Contohnya begini, maskapai penerbangan yang rutenya sedang musim asap kabut tentu OTPnya akan lebih rendah dari maskapai yang rutenya tidak ada asap kabut,” tuturnya.

Senada dengan Gerry, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan JA Barata juga mengungkapkan OTP tidak dapat digunakan sebagai pembanding kinerja antar-maskapai.

“OTP itu kan carinya persen. Jadi kalau (penerbangan) pesawatnya sedikit maka dalam melaksanakan (penerbangan) persen OTPnya (dapat )seratus. Kalau yang besar-besar seperti Garuda (Garuda Indonesia), seperti Lion (Lion Air), karena (penerbangan) pesawatnya banyak mungkin persentasenya juga kecil,” kata Barata ketika ditemui di Kantor Kemenhub.

Berikut OTP Maskapai Penerbangan untuk penerbangan berjadwal tahun 2014 :

1. Travira: 100 persen dari 47 penerbangan
2. Nam Air: 92,92 persen dari 3.477 penerbangan
3. Batik Air: 90,78 persen dari 13.535 penerbangan
4. Mandala Airlines: 88,79 persen dari 1.721 penerbangan (sampai bulan Juni 2014)
5. Garuda Indonesia: 88,52 persen dari 164.623 penerbangan
6. Travel Express: 86,30 persen dari 10.156 penerbangan
7. Sriwijaya Air: 83,02 persen dari 65.940 penerbangan
8. Indonesia Airasia: 78,67 persen dari 22.536 penerbangan
9. Citilink: 78,20 persen dari 54881 penerbangan
10. Lion Mentari Airlines: 73,80 persen dari 171.498 penerbangan
11. Wings Air: 71,12 persen dari 57.810 penerbangan
12. Aviastar Mandiri: 69,40 persen dari 2.193 penerbangan
13. Kalstar Aviation: 65,30 persen dari 22.151 penerbangan
14. Trigana Air: 62,91 persen dari 15.475 penerbangan
15. Transnusa: 54,41 persen dari 5902 penerbangan

(ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER