Fokus Pembiayaan Mikro, Bank Jatim Sukses Tekan Kredit Macet

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2015 17:28 WIB
Penyaluran kredit Bank Jatim tumbuh 18,6 persen pada 2014, seiring dengan penurunan NPL menjado 3,31 persen.
Penyaluran kredit Bank Jatim tumbuh 18,6 persen pada 2014, seiring dengan penurunan NPL menjado 3,31 persen. ( CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) mengucurkan  pembiayaan sebesar Rp 26,19 triliun pada tahun lalu, tumbuh 18,61 persen dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun sebelumnya Rp 22,08 triliun. Hal itu selaras dengan penurunan kredit macet (non performing loan) atau NPL, dari 3,44 persen pada 2013 menjadi 3,31 persen.

Kendati positif, Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto mengaku belum puas karena upaya perseroan menyasar sektor pembiayaan mokro dianggap kurang optimal. Perlu diketahui bahwa angka NPL Bank Jatim pada tahun 2014 yang sebesar 3,31 persen berada di atas rata-rata NPL industri sebesar 2,28 persen pada periode yang sama.

"Karena NPL di sektor kredit mikro itu 0,00 persen, jadi kami akan terus konsentrasi di pembiayaan sektor ini. Bahkan untuk tahun ini kami akan tingkatkan pembiayaan mikro menjadi Rp 1 triliun, atau naik dari angka outstanding di tahun 2014 yang sebesar Rp 264,08 miliar," ujar Hadi Sukrianto di Jakarta Rabu (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data Bank Jatim, pertumbuhan pembiayaan mikro mencapai angka 12,38 persen dengan total nilai Rp 4,3 triliun pada tahun 2014. Secara keseluruhan, proporsi kredit mikro yang sebesar 16,41 persen memang masih lebih kecil dibanding proporsi kredit lainnya, namun Bank Jatim tetap percaya bahwa kredit mikro lebih aman dibanding jenis kredit lainnya.

Sebagai informasi, proporsi kredit Bank Jatim masih didominasi oleh kredit konsumer sebesar Rp 16,71 triliun atau 63,8 persen dari total pembiayaan. Sektor tersebut kemudian disusul oleh pembiayaan bagi sektor komersial dengan nilai Rp 5,18 triliun atau sebesar 19,7 persen dari total pembiayaan pada tahun 2014 yang mencapai Rp 26,19 triliun.

"NPL kita yang sebesar 3,31 persen kebanyakan disumbang oleh kredit komersial, karena kita memiliki dua nasabah yang memiliki nilai pembiayaan komersial yang cukup besar dan kini penyelesaiannya menggunakan sindikasi sembilan bank besar," tambahnya.

Kedepannya, Bank Jatim akan membidik pembiayaan mikro di bidang perdagangan mengingat aktifitas usaha nasabah yang paling utama bergerak di bidang tersebut. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER