Kadin Cari Investor Pembangkit Listrik dari Limbah US$ 1,25 M

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mar 2015 17:12 WIB
Kadin telah diberikan tugas oleh pemerintah untuk menentukan wilayah-wilayah pembangkit tenaga listrik yang potensial di kawasan Indonesia Timur.
(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) telah diberikan tugas oleh pemerintah untuk menentukan wilayah-wilayah pembangkit tenaga listrik yang potensial di kawasan Indonesia Timur. Sebagai hasilnya, Kadin telah menentukan beberapa kawasan di pulau Sulawesi yang siap untuk dibangun lima pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB) yang memanfaatkan limbah.

Untuk membangun pembangkit tersebut, Kadin berharap ada investor-investor swasta yang mau menanamkan modalnya di dalam proyek yang nilainya ditaksir mencapai US$ 1,25 miliar.

“Kami dorong investor swasta untuk menanamkan modalnya di proyek PLTB yang berlokasi di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat ini," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Wilayah Timur Annar Salahuddin di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (20/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Annar menjelaskan, sampai saat ini baru ada satu proyek pembangkit biomassa yang sudah dibidik investor asing, yang berada di Morowali, Sulawesi Tengah. Menurutnya proyek dengan kapasitas 10 Megawatt (MW) itu telah disasar oleh investor asal Tiongkok.

"Bahkan untuk pembiayaannya kami sudah melakukan kerjasama dengan Deutsche Bank dan Asian Development Bank. Semoga tahun ini pembangunnnya bisa dimulai," ujar Annar.

Dia menambahkan, satu pembangunan pembangkit listrik bisa menelan biaya sebesar US$ 250 juta dengan kebutuhan lahan mencapai 3 ribu hingga 4 ribu meter persegi per pembangkit. Selain Morowali, kawasan pembangkit listrik yang ditetapkan Kadin adalah di Moutong, Sulawesi Tengah, Buton dan Kolaka di Sulawesi Tenggara, serta Mamuju Tengah dan Polewali Mandar di Sulawesi Barat.

"Untuk tahun ini mungkin kami akan menarik investor untuk membangun lima PLTB dulu di lokasi-lokasi tersebut. Untuk tahun depan mungkin kami akan tambah 30 pembangkit dengan skala yang sama karena memang lahannya sudah tersedia, sehingga tinggal tunggu investornya saja," tuturnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER