Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk memastikan tak akan membagikan dividen untuk tahun buku 2014 kepada para pemegang saham. Putusan ini diambil seiring penurunan laba bersih emiten bertiker BTPN tersebut pada tahun lalu.
"Pemegang saham memutuskan untuk menggunakan 100 persen laba bersih BTPN sebesar Rp 1,85 triliun sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Ini mencerminkan komitmen kuat dari para pemegang saham dalam mendukung pertumbuhan BTPN di masa mendatang," ujar keterangan tertulis Direktur Utama BTPN Jerry Ng, pasca mengggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (26/3).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, tahun lalu BTPN hanya mencatatkan laba bersih Rp 1,85 triliun, atau merosot sekitar 13 persen ketimbang periode yang sama di 2013 di angka Rp 2,13 triliun. Akan tetapi, di sisi peroleh Kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) BTPN tercatat menyentuh angka Rp 75 triliun, tumbuh 8 persen dibandingkan capaian 2013 yang berada di Rp 69,7 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun rasio kecukupan modal atau
capital adequacy ratio (CAR) perseroan hingga akhir 2014 berada di posisi 23,3 persen. Jerry mengungkapkan, untuk bisa mengembangkan bisnis perseroan pihaknya akan terus mengembangkan layanan dengan disertai program pemberdaayaan segmen pasar BTPN.
"Ke depan BTPN akan terus memberdayakaan segmen pasar yang menjadi fokus utama BTPN yaitu pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta komunitas prasejahtera produktif," ujar Jerry.
Direktur Keuangan BTPN, Arif Harris menambahkan, untuk bisa menjaga kinerja keuangan perseroan pihaknya juga akan terus melakukan diversifikasi pada sumber-sumber pendanaan. Ini ditandai dengan didapatkannya komitmen pinjaman dari
International Finance Corporation (IFC) dalam mata uang rupiah dengan ekuivalen US$ 300 juta, dimana US$ 75 juta diantaranya disediakan oleh IFC. Adapun sisanya sebesar US$ 225 juta, didapatkan IFC melalui upaya mobilisasi dana dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Dalam RUPST yang digelar hari ini, Direksi juga menyetujui adanya penambahan dua anggota baru yakni Wolf Arno Kluge yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Risk Officer BTPN, serta Maya Kartika yang sebelumnya menjabat Chief Human Capital BTPN.
(ags/dim)