Germanwings 'Ditabrakkan', Posisi Lufthansa Terancam

Jakarta, CNN Indonesia -- Lufthansa telah diguncang oleh berita bahwa Germanwings bernomor penerbangan 9525 dijatuhkan sengaja oleh co-pilot pesawat. Jaksa Perancis mengatakan bahwa co-pilot mengunci kapten dari kokpit sebelum menabrakkan Airbus A320 ke pegunungan Alpen, menewaskan 150 orang di dalamnya.

"Kami di Lufthansa tak bisa berkata-kata bahwa pesawat ini telah sengaja dijatuhkan oleh co-pilot," kata CEO Lufthansa Carsten Spohr, seperti dikutip dari CNN, Jumat (27/3). Germanwings adalah anak usaha Lufthansa di sektor penerbangan murah.

Kabar tentang kemungkinan penyebab bencana tersebut bakal menjadi pukulan besar bagi reputasi Lufthansa sebagai salah satu maskapai yang paling aman dan paling dapat diandalkan di dunia. Lufthansa masuk di antara top 10 penerbangan teraman di dunia oleh situs AirlineRatings.com pada bulan Januari lalu.

Sebelum kecelakaan tersebut, Lufthansa dinilai sebagai perusahaan penerbangan besar teraman kedua di Eropa setelah rivalnya dari Belanda, KLM. Efek dari kecelakaan itu, saham Lufthansa turun 3 persen pada Kamis (26/3), memperpanjang pelemahan saham mereka setelah kecelakaan sekitar 8 persen.

Co-pilot berusia 28 tahun asal Jerman, Andreas Lubitz, dinilai 100 persen fit untuk terbang dan memiliki catatan kinerja bersih, kata Spohr. Dia menolak untuk berspekulasi mengenai apa yang bisa mendorong Lubitz untuk mencelakakan pesawat. Spohr juga menangkis pertanyaan tentang perekrutan dan pelatihan praktek, serta menggambarkan kecelakaan tersebut sebagai tragedi yang terpisah.

"Saya terus sepenuhnya mempercayai pilot kami, mereka tetap yang terbaik di dunia, itulah yang kami percaya di Lufthansa. Mereka adalah bagian yang sangat penting dari brand kami," jelas Spohr.

Pilihan Redaksi Penyidik: Kopilot Germanwings Sengaja Tabrakkan Pesawat Kopilot Germanwings Menangis Sesaat Sebelum Pesawat Hancur Diduga Bunuh Diri, Ini Sosok Kopilot Germanwings Setinggi Apakah Tingkat Keselamatan Maskapai Eropa?

Germanwings beroperasi hampir semua operasi jarak pendek Lufthansa, dengan pengecualian penerbangan dari Frankfurt dan Munich. Namun, diketahui beberapa pilot Germanwings terlalu tertekan untuk terbang pada Rabu (25/3).

Maskapai penerbangan murah itu juga harus membatalkan enam penerbangan pada Kamis, karena sejumlah awak menarik diri dari pelayanan akibat "tekanan emosional". Selain itu, maskapai ini telah menyewa 12 pesawat dari perusahaan lain untuk mengoperasikan penerbangannya.

Lufthansa kemungkinan menghadapi tindakan hukum yang panjang dan mahal dari keluarga korban. Selain itu, perusahaan itu sendiri bisa menghadapi tuntutan di bawah hukum Perancis. Jaksa mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan apakah mereka akan mengajukan tuntutan.

Lebih lanjut, Lufthansa mengatakan pihaknya memberikan dukungan keuangan langsung kepada keluarga korban, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut. Lufthansa juga menawarkan penumpang kesempatan untuk membatalkan atau memesan ulang penerbangan mereka secara gratis, yang biasanya harus membayar. Namun, maskapai ini tidak mengungkapkan berapa banyak penumpang yang membatalkan penerbangan.

Sialnya, musibah tersebut datang di tengah-tengah sengketa lama antara Lufthansa dan para pilot atas kebijakan pensiun. Operasi maskapai juga telah terganggu oleh sengketa dalam beberapa bulan terakhir, ketika unjuk rasa menghentikan sekitar 1.600 penerbangan yang membawa lebih dari 220.000 penumpang. Namun, serikat pilot telah menghentikan aksi mogok untuk saat ini karena kecelakaan itu. (gir)