Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan properti kawasan industri, PT Lippo Cikarang Tbk. mencetak laba bersih Rp 844 miliar pada tahun 2014, naik 43 persen dari Rp 591 miliar di tahun 2013 karena ditopang peningkatan pendapatan sebesar 35 persen menjadi Rp 1,79 triliun dari Rp 1,32 triliun.
Meow Chong Loh, Presiden Direktur Lippo Cikarang mengatakan hal ini menunjukkan bahwa pihaknya telah menuai manfaat dari visi jangka panjang serta skala investasi perseroan di bidang infrastruktur yang pada gilirannya menjadi dasar pertumbuhan dan profitabilitas dari unit bisnis.
“Hal ini akan terus mendorong pertumbuhan kami di tahun-tahun mendatang, terutama dalam pembangunan infrastruktur proyek baru Orange County Globally Connected City seluas 322 hektar,” jelasnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, 82,3 hektar dari total lahan diperuntukkan sebagai area Lippo Central Business District (Lippo CBD) Orange County berlokasi di Cikarang dan merupakan pusat bisnis dan gaya hidup (center-hub) di koridor timur Jakarta dengan nilai investasi sebesar Rp 250 triliun.
“Kami melihat prospek ini sangat menjanjikan karena adanya wacana pengembangan dua infrastruktur strategis yaitu Internasional Karawang Airport dan Cilamaya Deep New Port, sebagaimana dilansir oleh media berdasarkan pernyataan Menteri Perhubungan baru-baru ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Meow menyatakan meskipun dilatar-belakangi oleh ketidak pastipatian perekonomian yang dan berlanjutnya pengetatan peraturan KPR di tahun 2014, Lippo Cikarang masih melihat masa depan yang menjanjikan dan memberikan kinerja yang solid.
“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan kami di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Diketahui, pendapatan dari Hunian, Ruko dan Apartemen tumbuh sebesar 118 persen menjadi Rp 781 miliar atau sebesar 44 persen dari total pendapatan. Sementara pendapatan dari Divisi Industri dan Komersial sebesar Rp 815 miliar menyumbang 45 persen terhadap total pendapatan.
Adapun, pendapatan dari Pengelolaan Kota, tumbuh 21 persen menjadi Rp 170 miliar di tahun 2014 dari Rp 141 miliar di tahun 2013, memberikan kontribusi sebesar 10 persen terhadap total pendapatan Lippo Cikarang.
Sementara itu laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tumbuh sebesar 46 persen menjadi Rp 941 miliar di tahun 2014 dari Rp 645 miliar di tahun 2013 yang didukung oleh pertumbuhan pendapatan.
Lippo Cikarang adalah pengembang kawasan perkotaan dengan luas sekitar 3.000 hektar di mana industri sebagai basis ekonomi. Lippo Cikarang telah membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan populasi 45.000 dan 350.000 orang yang bekerja setiap hari disekitar 820 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang.
(gir)