Jakarta, CNN Indonesia -- PT BMW Indonesia berencana menambah jumlah produksi mobil rakitan dari pabriknya di tanah air dari sebelumnya sekitar 2.045 unit menjadi 2.500 unit per tahun. Peningkatan kapasitas dilakukan pabrikan mobil asal Jerman itu untuk mengakomodir produksi varian BMW SUV X5 tahun ini.
“Pada 1 April mendatang kami akan mengeluarkan satu
line rakitan terbaru, model SUV X5 akan menjadi model ke-19 yang kami sediakan di Indonesia," ujar Head of Corporate Communication BMW Indonesia Jodie O'Tania di Kementerian Perindustrian, Senin (30/3).
Dengan pertambahan produksi mobil sebanyak 355 unit tersebut, Jodie mengaku bahwa tak semua unit-unit tersebut merupakan varian SUV X5.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga akan menambah produksi varian lain, terutama di lima kendaraan paling populer milik kami yaitu Seri 3, 5, X1, dan X3. Jadi pertambahan produksi bukan hanya dari X5," tambahnya.
Namun sayangnya, Jodie tidak mau membeberkan lebih lanjut mengenai kapasitas pabrik perakitan yang dimilikinya. Selain itu, dia juga tidak mau menyebutkan angka investasi bagi perakitan produksi varian baru ini.
BMW sendiri sebelumnya telah menjual 18 varian kendaraan roda empat yang sebagian besar dirakit di pabrik perakitan mobil bekerjasama dengan PT Gaya Motor yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara sejak 2011 yang lalu. Selain memasok mobil dari pabrik Sunter, BMW Indonesia juga memasok CBU (
Completely Build Up) dari Jerman, dan bahkan nilainya akan berjumlah 100 unit pada 2015 ini.
Untuk seri X5 sendiri, selama ini BMW Indonesia mengimpor CBU dari Jerman dan baru pada tahun ini rencananya mobil jenis tersebut akan dirakit di Indonesia. BMW memutuskan untuk melakukan perakitan di Indonesia mengingat penjualan SUV yang semakin bertambah.
"Penjualan SUV cukup baik, kemarin saja pada bulan Februari proporsi penjualannya mencapai 14 persen dari total penjualan mobil sebanyak 406 unit," tambahnya.
Belum Sampai ProduksiNamun meskipun akan menambah produksi rakitan mobil, BMW belum berencana untuk memproduksi mobil secara penuh di Indonesia. Jodie mengatakan bahwa Indonesia belum mampu membuat komponen-komponen untuk mobil premium seperti produknya.
"Komponen mobil premium pengawasannya cukup ketat. Sangat
ridgid sekali standarnya," ujar Jodie.
Ditemui di waktu yang berbeda, Menteri Perindustrian Saleh Husin menginginkan agar BMW juga melakukan produksi mobilnya secara penuh di Indonesia. Saleh mengatakan bahwa sebisa mungkin investasi di bidang otomotif jangan hanya didominasi oleh merek Jepang saja.
"Investasi otomotif dari Jepang itu bagus, tapi kami juga ingin agar produksi otomotif dari Eropa juga masuk kesini, jangan hanya sekadar merakit saja," tutur Saleh.
(gen)