Jakarta, CNN Indonesia -- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan menghentikan operasi pabrik hulu bahan baku baja menyusul kerugian yang dialami selama tiga tahun terakhir.
Sukandar, Direktur Utama Krakatau Steel mengatakan perseroan akan menghentikan produksi bahan baku baja (slab) di pabrik tersebut sebagai upaya efisiensi di tengah rendahnya harga baja di pasar.
"Dengan menyetop pabrik hulu, perseroan bisa terlepas dari biaya produksi pabrik slab yang tinggi," ujar Sukandar usai RUPS di Balai Kartini, Kamis (2/4) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, saat ini persediaan slab hasil produksi berlebih sehingga harga jualnya terus menurun dan berpengaruh negatif terhadap neraca perseroan. Karenanya, emiten berkode KRAS ini memilih untuk membeli sebagai bentuk efisiensi ketimbang memproduksi sendiri.
Dengan rencana pemberhentian produksi slab, Sulandar mengatakan sampai saat ini perseroan belum bisa memutuskan apakah akan melakukan impor atau mengambil bahan baku dari anak usaha PT Krakatau Posco.
"Utamanya kami ambil bahan baku dari Krakatau Posco, tidak menutup kemungkinan kami impor. Dengan adanya itu biaya produksi kita lebih murah," jelas dia.
Sebagai informasi, Krakatau Steel mulai mengalami rugi bersih pada 2012 sebesar US$ 20,43 juta dan kerugian berlanjut menjadi US$ 13,98 juta pada 2013. Terakhir, tahun lalu, kerugian badan usaha milik negara (BUMN) itu membengkak hingga 971,6 persen menjadi US$ 149,81 juta.
Menyusul kinerja negatif perseroan, RUPS memutuskan untuk mencopot Irvan Kamal Hakim sebagai Direktur Utama perseroan yang sudah dijabatnya sejak 2012. Direktur Keuangan Krakatau Steel Sukandar didapuk menggantikan posisi Irvan sebagai Direktur Utama yang baru.
Selain Irvan, beberapa direksi juga dicopot yakni Direktur Teknologi dan Pengembangan Usaha Widodo Setiadharmaji dan Direktur Pemasaran Yerry.
Berikut jajaran direksi Krakatau Steel sebelum RUPS:
Direktur Utama: Irvan K. Hakim
Direktur: Sukandar
Direktur: Yerry
Direktur: Imam Purwanto
Direktur: Dadang Danusiri
Direktur: Widodo Setiadharmaji
Perubahan jajaran Direksi setelah RUPS:
Direktur Utama: Sukandar
Direktur: Hilman Hasyim
Direktur: Dadang Danusiri
Direktur: Imam Purwanto
Direktur: Anggiasari Hindratmo
Direktur: Ogi Rulino
(gen)