Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen besi dan baja pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengalami rugi bersih sebesar US$ 149,81 juta atau setara dengan Rp 1,99 triliun sepanjang tahun lalu. Jumlah tersebut membengkak 970,83 persen dibandingkan dengan catatan kerugian 2013 sebesar US$ 13,9 juta.
Berdasarkan laporan keuangan 2014 Krakatau Steel yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia pada Kamis (12/3), pendapatan bersih badan usaha milik negara (BUMN) tersebut melorot 10,36 persen menjadi US$ 1,86 miliar pada 2014 dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$ 2,08 miliar.
Hal itu turut membuat laba kotor Krakatau Steel ikut anjlok separuh lebih, menjadi US$ 41,14 juta dari tahun sebelumnya US$ 95,62 juta. Rugi operasi tercatat melonjak tajam menjadi US$ 70,44 juta dari sebelumnya US$ 1,06 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rugi tahun berjalan Krakatau Steel melonjak menjadi US$ 156,89 juta dari setahun sebelumnya US$ 13,6 juta. Sementara, rugi bersih per saham dasar juga membengkak menjadi US$ 0,0095 dari sebelumnya US$ 0,0009.
Lebih lanjut, total aset Krakatau Steel hingga 31 Desember 2014 mencapai US$ 2,59 miliar, naik dari setahun sebelumnya US$ 2,37 miliar. Liabilitas juga meningkat menjadi US$ 1,7 miliar dari sebelumnya US$ 1,32 miliar, sedangkan ekuitas melorot menjadi US$ 891,6 juta dari US$ 1,05 miliar.
Dari sisi pemegang saham, per 31 Desember 2014, pemerintah menguasai 80 persen kepemilikan Krakatau Steel. Sementara sisanya sebesar 20 persen dimiliki oleh masyarakat umum, sedangkan karyawan masing-masing di bawah 5 persen.
(gen)