Menko Maritim Ingin Komponen Lokal Survei Migas 50 Persen

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2015 11:12 WIB
Saat ini tingkat kandungan dalam negeri atau lokal dalam kegiatan-kegiatan survei geologi dan seismik baru mencapai 15 persen.
Menko Maritim Indroyono Soesilo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada kegiatan survei geologi dan seismik di Indonesia bisa mencapai 50 persen pada 2015. Saat ini tingkat kandungan dalam negeri atau lokal dalam kegiatan-kegiatan tersebut baru mencapai 15 persen.

"Indonesia sudah 70 tahun (bergelut) di industri migas tapi kemampuan nasional di bidang barang dan jasa masih menyedihkan. Saya ingin bersama-sama industri migas nasional meningkatkan kandungan lokal kita dengan mengoptimalkan kemampuan nasional," ujar Indroyono di Jakarta, Selasa (14/4).

Indroyono mengungkapkan, untuk menggapai peningkatan kandungan lokal di industri migas pemerintah akan memberikan sejumlah insentif khusus. Satu diantaranya perihal pembebasan pengenaan Pajak Penambahan Nilai (PPN) atau tax holiday untuk pelaku industri galangan kapal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemerintah juga telah meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selaku regulator hulu migas untuk melakukan inventarisir mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan guna menggapai target tingkat kandungan lokal.

"Ini juga ditujukan untuk meningkatkan tingkat kandungan lokal," tuturnya.

Selain kegiatan survey Indroyono bilang, pihaknya juga tengah berupaya meningkatkan TKDN pada kegiatan pengeboran sumur migas tahun ini. Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan angka TKDN dalam kegiatan tersebut mencapai 50 persen sampai 65 persen tahun ini.

"Begitu juga dengan kemampuan (TKDN) lumpur bor yang kedepannya harus 50 sampai 60 persen," kata Indroyono. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER