UBS Prediksi BI Rate Turun 50 Bps di Semester II 2015

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 14:44 WIB
Edward Teather, Senior Southeast Asia & India Economist UBS AG mengatakan tanda-tanda kondisi moneter yang lebih longgar sedang dalam proses.
Ilustrasi Bank Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan finansial asal Swiss, UBS AG memperdiksi Bank Indonesia (BI) bakal menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) pada paruh kedua tahun ini demi memperbaiki neraca transaksi berjalan.

Edward Teather, Senior Southeast Asia & India Economist UBS AG mengatakan tanda-tanda kondisi moneter yang lebih longgar sedang dalam proses. Menurutnya BI melanjutkan pelonggaran kebijakannya terhadap makroprudensial yang dilakukan pada bulan November dengan memotong kedua suku bunga BI serta fasilitas simpanan di bulan Februari.

“Hal itu yang kami harapkan sebagai siklus pelonggaran yang berkelanjutan. Tingkat suku bunga antar bank dan imbal hasil obligasi juga menurun dalam beberapa bulan terakhir. Membaiknya likuiditas dapat dijelaskan sebagian dengan percepatan pertumbuhan deposito bank yang relatif terhadap pertumbuhan kredit,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (15/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, percepatan pertumbuhan deposito mendorong pertumbuhan jumlah uang beredar menjadi 16 persen secara tahunan pada Februari dari sebelumnya yang di bawah 12 persen secara rata-rata di semester II/2014.

“Sementara pertumbuhan kredit bank umum terus berkisar 12 persen secara tahunan pada Februari. Kondisi juga terbantu ketika penilaian ulang kenaikan suku bunga Fed dan perbaikan neraca perdagangan eksternal,” jelasnya.

Lebih lanjut, menurutnya neraca transaksi berjalan akan membaik, karena BI akan melonggarkan kebijakan. Neraca perdagangan Indonesia lebih positif dalam dua bulan pertama di 2015 dibandingkan dua tahun sebelumnya, yaitu tahun 2013 atau 2014.

Dia menilai BI tampaknya mengharapkan defisit transaksi berjalan menyempit pada kuartal I sebelum melebar selama sisa tahun 2015. Kami berpendapat bahwa BI akan kecewa terhadap pertumbuhan PDB, tetapi secara menyenangkan akan kaget terhadap hasil untuk transaksi berjalan tahun ini.

“Menanggapi ini, kami memperkirakan bank sentral menurunkan kebijakan suku bunga lebih lanjut sebanyak 50 bps pada 2015, kemungkinan besar pada semester kedua tahun ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di angka 7,5 persen untuk bulan ketiga secara berturut-turut. Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga fasilitas kredit (lending facility) tetap 8 persen dan suku bunga deposito tetap di angka 5,5 persen.

"Berdasarkan tujuan sasaran inflasi 4 plus minus 1 persen pada 2015 dan 2016 serta mengarahkan defisit transaksi berjalan sebesar 2,5 hingga 3 persen dari Produk Domestik Bruto dalam jangka menengah, maka RDG memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50 persen," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Selasa (14/4). (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER