Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan media milik Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mencanangkan dana belanja modal sekitar Rp 500 miliar-Rp 600 miliar pada tahun ini guna pengembangan bisnis TV non berbayar atau free to air (FTA) terutama untuk membangun studio baru.
Neil R. Tobing, Corporate Secretary VIVA mengungkapkan bahwa baru-baru ini perseroan menyelesaikan pembelian lahan seluas dua hektare di Jakarta sebesar Rp 300 miliar.
"Dana itu baru tanahnya saja. Untuk pembangunannya mungkin butuh sekitar Rp 100 miliar. Rencananya, pembangunan dilakukan mulai kuartal ketiga atau keempat," ujarnya di Jakarta, Jumat (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, berdasarkan proyeksi Media Partners Asia Database, belanja iklan bersih di Indonesia bakal mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 39 triliun (kurs Rp 13.000) pada tahun ini.
Sementara, dari total belanja bersih iklan Indonesia pada 2014, media TV FTA meraup porsi sebesar 63,9 persen. Adapun, pada 2015 porsinya diprediksi berkurang menjadi 63,3 persen. Namun, belanja iklan bersih media online atau mobile akan meningkat.
Anindya N Bakrie, Direktur Utama Visi Media Asia mengatakan porsi belanja iklan di TV FTA dalam lima tahun terakhir memang relatif stagnan di kisaran 63-66 persen. Namun perseroan yakin dengan kerja keras dan strategi yang ada, mampu meraih pertumbuhan "double digit"
dibandingkan pertumbuhan industri.
"Jika dilihat secara industri di TV FTA, pertumbuhan iklan tahun ini masih di kisaran 'high single digit' (7-9 persen)," katanya.
Atas dasar hal tersebut, guna menggapai target, selain mengandalkan strategi yang dilakukan dua stasiun tv di bawah VIVA yakni TVONE dan ANTV, pihaknya akan terus memaksimalkan bisnis internet alias online.
"Kalau di media internet, kita sudah punya beberapa platform. Untuk e-Commerce, masih kami kaji," katanya.
Ganti ManajemenLebih lanjut, Visi Media Asia juga melakukan pergantian susunan jajaran komisaris dan direksi perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada hari tersebut.
Anindya N. Bakrie mengungkapkan hasil RUPS menyetujui untuk mengangkat Erick Thohir, yang tadinya sebagai Wakil Presiden Komisaris sebagai Presiden Komisaris yang baru menggantikan Rachmat Gobel.
Selain itu, perusahaan juga mengangkat David Eric Burke untuk menggantikan Neil R. Tobing sebagai Direktur. Sementara itu, Neil R. Tobing ditunjuk sebagai Direktur Independen menggantikan Dudi Hendrakusuma Syahlani.
"Hal tersebut, sudah disetujui dan diputuskan oleh para pemegang saham dalam RUPS," ujarnya.
Adapun, berdasarkan hasil RUPS tersebut, pemegang saham memutuskan untuk menetapkan jajaran komisaris dan direksi perseroan yang baru.
Dewan KomisarisPresiden Komisaris: Eric Thohir
Komisaris: Omar Luthfi Anwar
Komisaris: Rosan Perkasa Roeslani
Komisaris Independen: Setyanto Prawira Santosa
Komisaris Independen: RM. Djoko Setioutomo
Dewan DireksiPresiden Direktur: Anindya N. Bakrie
Wakil Presiden Direktur: Robertus Bismara Kurniawan
Direktur: A. Ardiansyah Bakrie
Direktur: Otis Hahyari
Direktur: M. Sahid Mahudie
Direktur: David Eric Burke
Direktur Independen: Neil R. Tobing
(gen/adt)