Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memastikan pengunduran diri Sandiaga Uno dari jajaran direksi perseroan tidak akan mengganggu kepemilikan sahamnya di perusahaan sebanyak 640,83 juta atau setara 2 persen.
Sekretaris Perusahaan Adaro Mahardika Putranto mengatakan perseroan baru menerima surat pengunduran Sandiaga pada 16 April 2015. Adaro kemudian memenuhi kewajiban keterbukaan informasi dengan melaporkan hal tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) tadi malam.
“Dalam surat tidak ada alasan pengunduran dirinya. Namun meskipun tidak lagi sebagai Direktur di Adaro, beliau tetap berkomitmen membangun Adaro sebagai pemegang saham. Sampai saat ini tidak ada wacana beliau akan melepas saham Adaro,” kata Mahardika ketika dihubungi, Selasa (21/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mahardika, pada 23 April 2015 mendatang Adaro akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) untuk merumuskan strategi bisnis perusahaan tambang yang didirikan Garibaldi Thohir tersebut sepanjang tahun ini.
Pembahasan mengenai keputusan apakah Adaro akan mencari pengganti Sandiaga sebagai Direktur perseroan baru akan digelar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang terpisah dengan agenda RUPS tahunan tersebut.
Sandiaga Uno, pengusaha pendiri perusahaan investasi Saratoga Investama Sedaya melepas jabatannya di Adaro melalui surat pengunduran diri tertanggal 16 April 2015.
Belum diperoleh konfirmasi dari Sandiaga apakah pengunduran dirinya sebagai Direktur Adaro karena terkait dengan akuisisi 51 persen saham operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk oleh Saratoga dari Grup Rajawali Corpora senilai US$ 98,2 juta atau karena bergabungnya mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tersebut sebagai kader Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto.
(gen)