Jakarta, CNN Indonesia -- Anak usaha grup Sinarmas di bidang properti dan kawasan industri, PT Puradelta Lestari, melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dengan target raupan dana mencapai Rp 3,7 triliun, lebih tinggi dari rencana sebelumnya yang mencapai Rp 2,77 triliun.
“Jumlah saham yang akan ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya 10.844.575.000 lembar atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO dengan harga Rp 210-Rp 350 per saham ” ujar Teky Mailoa, Presiden Direktur Puradelta di Jakarta, Senin (4/5).
Teky menyatakan pihaknya berencana untuk menggunakan dana yang diperoleh dari IPO, sekitar 60 persen untuk pembangunan infrastruktur dan property investasi, 30 persen untuk pembebasan lahan dan sisanya sekitar 10 persen digunakan untuk modal kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dia mengatakan hingga saat ini perseroan mengembangkan total lahan (
gross) seluas 3.049 hektar yang terdiri dari 47 persen lahan industri, 25 persen lahan komersial, dan 28 persen lahan perumahan.
“Kami optimistis saham kami akan diminati oleh investor karena meningkatnya permintaan terhadap lahan pada kawasan industri di Kota Deltamas yang didukung oleh banyaknya investor berminat untuk melakukan investasi di Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, investor-investor tersebut membutuhkan lahan untuk mengembangkan atau membangun pabrik, dan para karyawan mereka akan membutuhkan tempat tinggal yang kemudian akan meningkatkan permintaan perumahan serta area komersial di Kota Deltamas.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Sinarmas Sekuritas, PT Macquarie Capital Securities Indonesia dan PT CLSA Indonesia. Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan dapat diperoleh pada tanggal 20 Mei 2015 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada tanggal 21 - 25 Mei 2015. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 29 Mei 2015.
Dari sisi kinerja, sepanjang 2014 pendapatan dan penjualan Puradelta dan anak usahanya mengalami penurunan 15,7 persen menjadi Rp 1,53 triliun dari Rp 1,82 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal itu disebabkan pengakuan pendapatan dari penjualan lahan industri lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. Untungnya beban perseroan menurun, dan membuat laba bersih tumbuh 2,4 persen menjadi Rp 964,5 miliar dari Rp 941,4 miliar.
Asal tahu saja, sebenarnya Puradelta sudah berencana IPO sejak dua tahun lalu. Saat itu Puradelta merencanakan untuk melepas sebanyak-banyaknya 10,84 miliar saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun, harga penawaran saat itu sempat dipatok Rp 205-Rp 255 per saham. Sehingga target dana yang diharapkan kala itu mencapai Rp 2,22 triliun hingga Rp 2,77 triliun. Namun, rencana IPO tersebut terpaksa mundur karena kondisi pasar yang dinilai perseroan tak menentu.
(gir/gir)