Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan semen yang berbasis di Jerman, Holcim Indonesia tak berencana untuk menurunkan jumlah produksi semen pada tahun 2015 kendati permintaan semen domestik pada kuartal pertama terlihat tak menjanjikan. Demi menjaga penyerapan konsumsi semen produksinya, perusahaan berniat untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara Asia Tenggara lainnya.
"Dengan permintaan yang menurun, apalagi ditambah pesaing lain yang meningkatkan produksinya pasti akan meningkatkan
oversupply semen. Tapi kami tetap tak akan menurunkan produksi kita tahun ini karena kami yakin kejadian oversupply hanya akan berjalan sementara," ujar Presiden Direktur Holcim Indonesia Gary Schutz di Jakarta, Selasa (19/5).
Untuk menanggulangi kelebihan suplai semen di dalam negeri, Schutz juga mengatakan bahwa pihaknya akan menggenjot ekspor ke luar negeri mengingat kapasitas perusahaan sudah mampu melakukan kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan target ekspor semen sebanyak 40 ribu ton atau 2,5 persen dari total penjualan tahun 2015, lanjutnya, perusahaan akan menjadikan Filipina dan Malaysia sebagai negara tujuan utama kegiatan tersebut.
"Kita punya kapasitas untuk ekspor ke negara-negara tersebut karena mereka memang negara pengimpor semen. Namun kita juga memiliki ancaman suplai semen yang datang dari Vietnam karena produksinya juga sedang berlebih," tambah Chief Financial Officer Holcim Indonesia Kent Carson ketika ditemui di tempat yang sama.
Kendati demikian, perusahaan tetap optimis bahwa nantinya penyerapan semen domestik akan berlangsung dengan normal kembali seiring siklus makro ekonomi yang juga diperkirakan akan membaik.
"Memang secara jangka pendek kita sedang mengalami lesu, tapi dalam jangka panjang industri semen berprospek baik karena indikator makroekonomi juga akan berjalan baik," tegas Schutz.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) merilis data bahwa konsumsi semen nasional pada kuartal I 2015 menurun sebanyak 3,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara total, konsumsi semen domestik turun dari angka 14,08 juta ton pada kuartal pertama 2014 menjadi 13,62 juta ton pada kuartal pertama tahun 2015.
Di sisi lain, ekspor semen Indonesia melonjak sebesar 631,7 persen menjadi 109,42 ribu ton pada kuartal I 2015 dari 14,95 ribu ton pada kuartal I 2014.
Sedangkan produksi semen Holcim sendiri diperkirakan mencapai 12,5 juta ton per tahun pada 2015 setelah mengoperasikan pabrik Tuban 2 yang berkapasitas 3,5 juta ton per tahun pada awal tahun ini.
(gir)