Pemerintah akan Bangun Sekolah Pariwisata di KEK Mandalika

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 21 Mei 2015 14:44 WIB
BKPM memperkirakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika berpotensi menyerap 58.700 tenaga kerja.
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, di Nusa Tenggara Barat yang akan dikembangkan pemerintah menjadi kawasan wisata andalan baru. Kamis, (21/5). (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Mandalika, CNN Indonesia -- Pemerintah akan membangun sekolah pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat, guna mengakomodir kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas di wilayah industri ekowisata tersebut.

"Dari Indonesia Tourism Development Company (ITDC), Kementerian Pendidikan Dasar, beserta Pemerintah Provinsi NTB rencananya akan membangun sebuah sekolah pariwisata yang mampu menghasilkan tenaga pariwisata bersertifikat. Kami harap dana pembangunan sekolah ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ujar Pimpinan Proyek Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok (KPML), Indah Juanita di Mandalika, NTB, Kamis (21/5).

Sekolah pariwisata ini rencananya akan menampung para siswa tanpa melihat latar belakang pendidikan yang ditempuh sebelumnya. Para siswa ini nantinya akan diberi kursus keahlian dan keterampilan di industri pariwisata yang disesuaikan dengan kualifikasi internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun telah memiliki rencana, namun Indah masih belum tahu kapan pembangunan sekolah ini akan dimulai. Karena dalam mengembangkan KEK Mandalika, Pihak ITDC dan pemerintah ingin fokus dalam pembenahan infrastruktur kawasan ini terlebih dahulu.

"Meskipun baru rencana, tapi kami sudah membicarakan hal ini dengan pihak-pihak yang ingin diajak kerjasama. Karena pembangunan KEK Mandalika saja baru mulai ground breaking Agustus tahun ini," ujarnya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani juga menyatakan dukungannya atas wacana pembentukan institusi pendidikan tersebut. Menurutnya, sektor pariwisata dapat menyerap tenaga kerja dengan cepat terutama di wilayah-potensial seperti KEK Mandalika.

"Memang data kami melihat ada peningkatan 315 ribu tenaga kerja dari realisasi investasi sebesar Rp 124,6 triliun pada kuartal pertama tahun ini, tapi data Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa terjadi juga pengangguran sebesar 300 ribu orang. Maka dari itu dibutuhkan sektor usaha yang mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, salah satunya adalah pariwisata," ujar Franky di tempat yang sama.

Lebih jauh, Franky mengatakan bahwa potensi tenaga kerja terserap di Mandalika bisa mencapai 58.700 tenaga kerja jika pembangunannya telah rampung. Ia juga berharap kehadiran KEK Mandalika dapat mengurangi arus tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.

"Angka serapan tenaga kerja di Mandalika bahkan bisa lebih besar dua hingga tiga kali lipat di masa konstruksi. Hal ini diharapkan dapat mengurangi arus tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, dimana NTB adalah penyuplai TKI terbesar setelah pulau Jawa," jelasnya.

Menurut data BKPM, sebanyak 1,43 juta tenaga kerja telah terserap dari realisasi investasi sebesar Rp 463,1 triliun pada tahun 2015. Namun pada tahun yang sama, BPS juga mencatat adanya pengangguran sebesar 300 ribu orang selama satu tahun terakhir.

Dari data tersebut, diketahui bahwa pengangguran lulusan SMK bertambah dari 7,21 persen menjadi 9,05 persen, namun pengangguran lulusan SD, SMP, dan SMA ternyata mengalami penurunan, masing-masing yakni dari 3,69 persen menjadi 3,61 persen, 7,44 persen jadi 7,14 persen, dan 9,10 persen menjadi 8,17 persen. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER