Bayer Indonesia Bidik Ekspor ke 50 Negara dalam Empat Tahun
Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 14:59 WIB
Depok, CNN Indonesia -- PT Bayer Indonesia menargetkan pangsa pasar ekspor yang lebih luas dibanding saat ini yang hanya berjumlah 20 negara. Pabrikan farmasi asal Jerman tersebut berharap bisa menambah jumlah negara tujuan ekspor menjadi 50 negara dalam empat tahun mendatang.
“Kami sedang jajaki negara-negara tujuan baru. Namun mungkin tidak akan kami laksanakan sekarang, tiga atau empat tahun mendatang kami harap negara tujuan ekspor bisa mencapai 50 negara," ujar Safak Oner, Head of Supply Center Bayer HealthCare Bayer Indonesia di Depok, Rabu (27/5).
Ia mengatakan, beberapa negara yang sedang ditunggu persetujuannya antara lain Amerika Serikat, Hungaria, Rumania, dan Austria. Ia juga menambahkan bahwa perizinan ekspor ke Belarusia sudah disetujui, sehingga Oner berharap produk Bayer produksi Indonesia dalam waktu dekat bisa menjangkau negara-negara tetangga Belarusia seperti Rusia.
"Proses registrasi ekspor ke negara tujuan memakan waktu yang cukup lama, jadi jika kita rencana sekarang maka mungkin realisasinya bisa tahun depan atau lebih lama," tambah Oner.
Berdasarkan data yang dimilikinya, 75 persen produksi Bayer asal Indonesia ditujukan untuk pasar ekspor dan 25 persen sisanya untuk pasar domestik. Negara tujuan utama produksi Bayer saat ini adalah Australia dan Selandia Baru dengan proporsi 17 persen dari total ekspor, disusul Inggris sebesar 14 persen, lalu Korea Selatan dengan nilai 10 persen.
Penambahan 30 negara-negara baru ini juga diharapkan dapat mengakomodir tambahan produksi dari perluasan investasi Bayer sebesar 8,1 juta euro yang terdiri dari 5,1 juta euro perluasan fasilitas pergudangan dan 3 juta euro untuk penambahan kapasitas produksi effervescent sebesar 50 persen.
Sebagai informasi, nilai ekspor produk farmasi nasional pada 2014 mencapai US$ 532 juta atau tumbuh 16,98 persen dibandingkan 2013 yang sebesar US$ 455 juta. Sedangkan impornya sendiri mencapai US$ 959 juta atau meningkat 6,68 persen dibanding tahun kemarin dengan capaian US$ 899 juta. (gen)
“Kami sedang jajaki negara-negara tujuan baru. Namun mungkin tidak akan kami laksanakan sekarang, tiga atau empat tahun mendatang kami harap negara tujuan ekspor bisa mencapai 50 negara," ujar Safak Oner, Head of Supply Center Bayer HealthCare Bayer Indonesia di Depok, Rabu (27/5).
Ia mengatakan, beberapa negara yang sedang ditunggu persetujuannya antara lain Amerika Serikat, Hungaria, Rumania, dan Austria. Ia juga menambahkan bahwa perizinan ekspor ke Belarusia sudah disetujui, sehingga Oner berharap produk Bayer produksi Indonesia dalam waktu dekat bisa menjangkau negara-negara tetangga Belarusia seperti Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data yang dimilikinya, 75 persen produksi Bayer asal Indonesia ditujukan untuk pasar ekspor dan 25 persen sisanya untuk pasar domestik. Negara tujuan utama produksi Bayer saat ini adalah Australia dan Selandia Baru dengan proporsi 17 persen dari total ekspor, disusul Inggris sebesar 14 persen, lalu Korea Selatan dengan nilai 10 persen.
Penambahan 30 negara-negara baru ini juga diharapkan dapat mengakomodir tambahan produksi dari perluasan investasi Bayer sebesar 8,1 juta euro yang terdiri dari 5,1 juta euro perluasan fasilitas pergudangan dan 3 juta euro untuk penambahan kapasitas produksi effervescent sebesar 50 persen.
Sebagai informasi, nilai ekspor produk farmasi nasional pada 2014 mencapai US$ 532 juta atau tumbuh 16,98 persen dibandingkan 2013 yang sebesar US$ 455 juta. Sedangkan impornya sendiri mencapai US$ 959 juta atau meningkat 6,68 persen dibanding tahun kemarin dengan capaian US$ 899 juta. (gen)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK