Belajar Navigasi ke Inggris, AirNav Habiskan Rp 16,32 Miliar

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2015 08:45 WIB
National Air Traffic Services, operator bandara Heathrow dan bandara besar di Inggris lainnya akan memberikan pelatihan navigasi bagi karyawan AirNav.
Ilustrasi bandara. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Operator layanan navigasi bandara, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) menandatangani kontrak kerjasama dengan National Air Traffic Services Inggris (NATS) dalam rangka peningkatan kapasitas penerbangan bandara Internasional Soekarno-Hatta dan PT Angkasa Pura II (Persero) selalu pengelola bandara tersebut.

Direktur Utama AirNav Indonesia Bambang Tjahjono mengungkapkan nilai kontrak kerja sama tersebut mencapai 804 ribu poundsterling atau sekitar Rp 16,32 miliar. Sebanyak delapan paket pekerjaan yang terdiri dari tujuh paket pekerjaan inti dan satu paket pekerjaan opsional tercantum dalam kontrak kerja sama ini. Sementara jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 11 bulan setelah penandatanganan kontrak.

“804 ribu poundsterling itu untuk macam-macam seperti pekerjaan consultancy services NATS, untuk training ada, untuk bawa orang kita ke bandara Heathrow dan beberapa bandara di Inggris,” tutur Bambang ketika ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bambang, kerjasama dengan NATS ini strategis dan merupakan salah satu upaya AirNav untuk memberikan pelayanan navigasi yang lebih baik dan aman guna mengantisipasi pertumbuhan penumpang pesawat udara di tanah air, khususnya di Soekarno-Hatta.

Dengan adanya kerjasama ini, karyawan AirNav diharapkan dapat belajar mengelola kepadatan landasan pacu yang tinggi di bandara dari NATS. Mengingat bandara Heathrow di London, Inggris merupakan satu-satunya bandara di dunia yang mampu mengelola dua landasan pacu dengan kapasitas penerbangan yang tinggi.

Managing Director Services NATS Chaterine Mason menyebutkan sebagai penyedia jasa transportasi udara terdepan di Inggris, perusahaannya sangat senang dengan kontrak kerjasama ini.

“Kami melihat ini sebagai awal mula kemitraan jangka panjang dengan Indonesia untuk mewujudkan manfaat kemajuan aviasi. Langkah pertama ini akan membuat operasi lebih efisien, sementara mempertahankan tingkat pelayanan yang aman di bandara,” ujar Chaterine.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Duta Besar Inggris Raya untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN Moazzam Malik mengapresiasi adanya penandatanganan kerjasama ini sebagai bentuk upaya peningkatan pelayanan bandara dan navigasi udara menjadi lebih aman dan efisien.

“Dengan adanya kerjasama dengan NATS saya harap terjadi peningkatan kemampuan dan keahlian dalam mengelola navigasi udara dan kepadatan bandara,” kata Jonan.

Sebagai informasi, kontrak kerjasama ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Inggris Raya yang ditandatangani pada 10 Juli 2014. Isi MoU tersebut difokuskan pada peningkatan kapasitas bandara Soetta melalui upaya peningkatan prosedur pelayanan, pembangunan infrastruktur, peralatan dan fasilitas serta meningkatkan kompetensi SDM. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER