Antisipasi Krisis, Pemerintah Wacanakan Dana Stabilisasi SUN

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 12:37 WIB
Bond stabilization fund adalah semacam dana siaga atau cadangan yang dianggarkan khsusu jika terjadi pelarian modal secara masif dan berisiko memicu krisis.
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro (kanan) didampingi Dirjen Anggaran Askolani menyampaikan penjelasan mengenai kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2016 kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5). (Antara Foto/Subur)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mengkaji alat baru mitigasi krisis keuangan berupa dana stabilisasi keuangan (bond stabilization fund). Instrumen ini tengah dipersiapkan untuk melengkapi kerangka stabilisasi obligasi (bond stabilization framework/BSF) yang dirancang sebelumnya untuk menghadapi kemungkinan terburuk dari bencana keuangan.

"Kita harus siapkan skema (bond stabilization fund) supaya ada dana khusus untuk melakukan stabilisasi," ujar Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro di Gedung DPR, Rabu (10/6) malam.

Dana mitigasi ini, jelas Bambang, logikanya semacam dana cadangan abadi yang bisa dipakai hanya dalam kondisi ekonomi darurat (emergency). Dana siaga ini di luar pos anggaran pembelian kembali (buyback) surat utang negara (SUN) yang rutin dialokasikan setiap tahunnya dalam APBN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"APBN paling menambahkan kalau perlu. Ini konsep ya. Tapi sementara kita belum sampai ke sana. Kami baru bicara framework (BSF) dulu. Framework saja belum pernah dipakai," tuturnya.

Menurutnya, dana untuk buyback SUN yang dianggarkan dalam APBN jumlahnya terbatas dan peruntukannya bukan di saat kondisi kritis. Dana buyback biasanya disuntikan ke sistem untuk menjaga likuiditas dan tingkat imbal hasil (yield) atau menggairahkan pasar yang tengah lesu.

"Kalau stabilization framework atau fund nantinya itu dipakai kalau kondisinya mengharuskan intervensi. Misalnya, kalau ada potensi sudden reversal (pelarian modal), ketika orang asing ramai-ramai menarik dana dari SUN," tuturnya.

Untuk mitigasi tahap awal, lanjut Bambang, pemerintah akan memanfaatkan kerangka kebijakan stabilisasi obligasi (BSF) dengan menagih komitmen BUMN terkait alokasi dana pensiun, asuransi dan anggaran khusus untuk buyback SUN.

"Kalau yang fund dedicated. Ada dana yang disimpan untuk kalau diperlukan. Belum sampai final, baru konsep umum," tuturnya.

Sayangnya, Bambang belum bisa memastikan berapa kebutuhan bond stabilization fund dan kapan dana siaga ini mulai dianggarkan.

"Ini bukan untuk intervensi. Artinya ini harus ada sebagai stabilisasi saja, bukan untuk cari keuntungan. Ketika BSF terpakai penuh dan masih belum cukup, baru fund-nya masuk," jelasnya. (ags/gen)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER