IHSG dan Rupiah Kembali Kompak Melemah

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 18:13 WIB
Sebanyak 141 saham naik, 128 saham turun, 101 saham tidak bergerak, dan 182 saham tidak ditransaksikan.
(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi, setelah sempat menguat di awal sesi perdagangan. Indeks turun sebesar 4 poin (0,10 persen) ke 4.928 setelah bergerak di antara 4.911-4.979 pada Kamis (11/6).

Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 7 poin (0,05 persen) ke Rp 13.322 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah bergerak di kisaran Rp 13.222-Rp 13.325 per dolar.

PT Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp 4,82 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 3,57 triliun dan transaksi negosiasi Rp 1,25 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 553 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 141 saham naik, 128 saham turun, 101 saham tidak bergerak, dan 182 saham tidak ditransaksikan. Tiga sektor melemah, dipimpin oleh sektor keuangan yang turun 1,09 persen dan sektor konsumsi yang turun 0,65 persen.

Saham di sektor keuangan yang paling terkoreksi adalah PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA, Rp 130) yang turun 12,75 persen dan PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR, Rp 133) yang turun 11,92 persen.

Di sektor konsumsi, saham yang paling melemah adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR, Rp 40.650, NEUTRAL, TP Rp 38.500) sebesar 1,69 persen dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF, Rp 6.650, BUY, TP Rp 9.000) sebesar 1,85 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham terapresiasi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang yang naik sebesar 1,68 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat sebesar 0,26 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,42 persen, DAX di Jerman menguat 0,86 persen, dan CAC di Perancis terapresiasi 0,87 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER