Jakarta, CNN Indonesia -- PT Taman Delta Indonesia, perusahaan eksportir kopi asal Semarang, Jawa Tengah menargetkan bisa menjual kopi ke negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur sebesar US$ 2 juta sepanjang tahun ini. Angka tersebut naik 23,45 persen dibandingkan realisasi ekspor kopi yang dilakukan perseroan pada 2014 lalu sebesar US$ 1,62 juta.
Moelyono Soesilo, Manajer Pemasaran Taman Delta menjelaskan kawasan Eropa Tengah dan Timur cukup menjanjikan bagi para pelaku usaha kopi Indonesia. Hal tersebut diperkuat dengan nilai ekspor kopi Taman Delta yang terus meningkat sejak 2013.
Dua tahun lalu, Taman Delta berhasil mengekspor kopi Semarang sebanyak 40 peti kemas senilai US$ 1,48 juta dan tahun lalu sebanyak 40 peti kemas senilai US$ 1,62 juta. Sementara hingga Mei 2015, Moelyono mengaku perusahaannya telah berhasil mengekspor kopi sebanyak 12 peti kemas senilai US$ 520 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ekspor kami antara lain ke Bulgaria, Rusia dan Georgia. Diperkirakan hingga akhir 2015 nilai ekspor dapat mencapai US$ 2 juta. Potensi pasar besar, tapi terkadang kesulitan memenuhi permintaan mitra kami karena faktor ketersediaan kopi”, kata Moelyono dikutip dari keterangan resmi, Jumat (12/6).
Sementara Redah Respaningsih, Kepala Departemen Pemasaran PTPN IX menyebut selain kopi, Jawa Tengah juga menghasilkan produk-produk perkebunan lainnya yang dapat diekspor. Beberapa diantaranya adalah karet dan teh yang telah diekspor ke sejumlah negara, termasuk ke Ukraina dan Rusia.
“Kerja sama kami dengan Rusia dalam eskpor karet memuaskan. Diharapkan dukungan dan bantuan Kementerian Luar Negeri dalam meningkatkan kerja sama tersebut”, ujar Redah.
Robertus Irawan, Kepala Subdirektorat Ekubang II Direktorat Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri mengatakan instansinya siap memfasilitasi para pelaku usaha untuk mencari dan memanfaatkan peluang pasar di kawasan Eropa Tengah dan Timur.
“Kami bersama perwakilan-perwakilan Indonesia di kawasan siap membantu para pelaku usaha Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebijakan diplomasi ekonomi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan nilai ekspor”, ujar Irawan.
(gen)