Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (25/6). Dalam kesempatan itu, Jokowi berterima kasih kepada Vietnam karena telah mempermudah para pengusaha Indonesia untuk menanamkan modal dan menjadi negara dengan nilai investasi terbesar ke-27 di republik sosialis itu.
“Investasi Indonesia di Vietnam cukup banyak dan Indonesia merupakan investor ke-27 terbesar di Vietnam. Tadi saat pertemuan dengan Presiden, Indonesia mengucapkan terima kasih dalam rangka membantu investor Indonesia yang berinvestasi di Vietnam," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi.
Tak hanya itu, imbuh Retno, pertemuan tadi juga membahas soal perayaan 60 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. "Vietnam dan Indonesia juga sudah memiliki
strategic partnership sejak 2013, kerjasama di bidang ekonomi sangat menonjol antara Indonesia dan Vietnam," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, kerjasama perdagangan yang terjadi antara Indonesia dan Vietnam pada 2013 mencapai US$ 5 miliar. Padahal, nilai tersebut merupakan target untuk tahun 2015.
"Oleh karena itu, kedua negara memiliki target US$ 10 miliar pada 2018," ujarnya.
Dalam kerjasama di bidang politik, ucap Retno, tidak terdapat masalah yang menonjol antara Indonesia dan Vietnam. "Kedua negara bersepakat meningkatkan hubungan
people to people," kata dia.
Retno pun mengaku Jokowi dan Minh tidak berbincang soal lima anak buah kapal (ABK) asal Indonesia terjebak di dalam kapal tanker Orkim Harmony yang dibajak di perairan Vietnam, bersama dengan 17 ABK lain asal Malaysia dan Myanmar.
"Tidak (dibahas). Tapi nanti sore saya akan bertemu (dengan Minh) secara lebih detil. Kalau dengan Presiden kan sifatnya kunjungan kehormatan, jadi tidak bahas isu detil, hanya isu
general," ujar Retno.
(gen)