Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Eagle High Plantation Tbk. (BWPT) milik konglomerat Peter Sondakh menyatakan bakal segera menerima uang muka (down payment/DP) dari perusahaan asal Malaysia, Felda Global Ventures (FGV) yang meminang 37 persen saham perseroan.
“Proses pelimpahan saham ke FGV akan dimulai dua hingga tiga pekan ke depan, dimana BWPT akan menerima uang muka sebesar 25 persen dari kesepakatan senilai US$ 680 juta, atau sebesar US$ 174,5 juta,” ujar Komisaris Utama Eagle High, Darjoto Setyawan di Jakarta, Kamis (25/6).
Dengan demikian, jelas Darjoto, maka nantinya porsi kepemilikan saham BWPT menjadi 37 persen milik FGV, 31,5 persen milik Rajawali Corpora, dan 31,5 persen milik publik. Seperti diketahui, FGV membeli 37 persen saham BWPT dengan nilai mencapai US$ 680 juta atau Rp 9,04 triliun yang terdiri dari gabungan dana tunai dan saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rajawali Group pun untung besar. Pasalnya, transaksi ini setara dengan harga Rp 765 per saham, 1,7 kali lebih tinggi dari harga penutupan saham BWPT di bursa pada tanggal 12 Juni 2015 yang senilai Rp 450 per lembar.
Jika ditilik dari sejarah kepemilikannya, Rajawali Group sebelumnya membeli BWPT dengan harga Rp 400 per saham saat melalui skema Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue akhir tahun lalu. Jika dihitung, maka Rajawali meraih untung lebih dari Rp 4 triliun.
Jual beli saham tersebut sempat memperoleh protes dari pihak parlemen Malaysia karena dianggap terlalu mahal. "Hal ini untuk mencegah kerugian lebih lanjut bagi investor yang meliputi Felda, masyarakat, karyawan Provident Fund, dana pensiun, lembaga tabung haji dan berbagai pemerintah negara bagian," tutur anggota parlemen oposisi Tony Pua, seperti dikutip dari laman
Reuters, belum lama ini.
Namun, tampaknya hal tersebut tidak dianggap serius oleh manajemen BWPT. Perseroan menyatakan pihak FGV bakal kembali berkunjung ke Indonesia guna melangsungkan proses akuisisi saham tersebut.
"Kita tunggu dalam dua hingga tiga minggu, down payment (DP) diterima. Dan pada minggu ini mereka akan mengirim tim untuk melakukan due dilligence. Kendati aksi korporasi ini dipandang negatif di Malaysia, tapi kami yakin penyerahan saham akan berjalan dengan lancar," tuturnya.
Dalam transaksi ini, Felda akan membayar 30 persen saham Eagle High dengan tunai senilai US$ 632 juta. Sementara sisa 7 persen saham Eagle High akan ditukar dengan 95 juta saham baru FGV sehingga Rajawali akan memiliki 2,6 persen di perusahaan Malaysia itu.
Di saat yang sama, FGV juga akan mengakuisisi 95 persen kepemilikan di proyek gula Rajawali senilai US$ 67 juta dengan tunai. Proyek gula tersebut akan berada di bawah FGV Kalimantan Sdn Behd, anak usaha dari FGV.
(gir/gir)